Wali Kota Solo Ragukan WNI Kombatan ISIS Bisa Terima Ideologi Pancasila

Eddy FloEddy Flo - Senin, 10 Februari 2020
 Wali Kota Solo Ragukan WNI Kombatan ISIS Bisa Terima Ideologi Pancasila
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Senin (10/2). (MP/Ismail)

MerahPutih.Com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meragukan niat pemerintah memulangkan ratusan WNI Kombatan ISIS pulang ke Indonesia dan kembali ke ideologi Pancasila.

Hal itu yang kemudian membuat politisi PDIP ini mendukung langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menolak pemulangan ratusan WNI Kombatan ISIS pulang ke Indonesia.

Baca Juga:

Komnas HAM Berharap Pemerintah Cermat Dalam Wacana Pemulangan WNI Simpatisan ISIS

"Pemulangan eks ISIS statusnya nasional. Saya nantinya ikut pusat. Kalau pusat menolak di daerah tentunya ikut menolak. Kemarin saya lihat di televisi sudah banyak kayak gitu (bakar paspor)," ujar Rudy kepada kepada awak media termasuk merahputih.com di Solo, Senin (10/2).

Polresta Surakarta juga tolak pemulangan WNI kombatan ISIS
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, Senin (10/2). (MP/Ismail)

Rudy menegaskan bahwa pihaknya mengikuti perintah Gubernur Jateng yang menolak tegas kombatan ISIS. Wali Kota Solo pastinya ikut menolaknya. Ia menegaskan tidak mudah untuk mengajak mereka kembali ke ideologi Pancasila karena sudah lama dicuci otaknya di Suriah.

"Saya juga dampingi eks napiter di Solo, tetapi tidak begitu parah. Masih mau diajak kembali ke NKRI. Saya juga tidak tahu berapa orang Solo yang pergi ke sana (Suriah)," kata Rudy.

Rudy mengatakan di Jawa Tengah ada Yayasan Gema Salam Jawa Tengah yang merupakan wadah tempat eks napiter berlatih berwirausaha dan fokus pada deradikalisasi. Namun, ia meragukan eks ISIS bisa insaf setelah masuk Yayasan Gema Salam.

"Kalau lembaga Yayasan Gema Salam dianggap idak sesuai yang diharapkan, WNI kombatan ISIS akan kembali ke jalan tidak benar. Jadi harus berhati-hati menyikapi ini," terangnya.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai mengatakan terkait wacana pemulangan WNI Kombatan ISIS dari Polresta Surakarta menunggu dari pemerintah. Ia juga tidak mengetahui berapa jumlah warga Solo yang gabung ISIS di Suriah karena semua data ada pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kami menunggu pemerintah saja. Saya yakin dari pemerintah juga sudah memikirkan soal itu (WNI Kombatan ISIS)," kata Andy.

Andy menegaskan di Solo ada sejumlah eks napiter yang saat ini diawasi. Kalau WNI Kombatan ISIS benar dipulangkan pengawasannya pastinya sama sepeti eks napiter.

Baca Juga:

Pemulangan Ratusan Simpatisan ISIS Berbahaya Bagi Keamanan Nasional

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) Warjiyem (50) dan Paidin (53) warga Kampung Pringgolayan RT 01 /RW 10, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, meminta belas kasihan pemerintah agar memulangkan anak sulungnya, Danik Fajarwati (30) yang saat ini berada di kamp pengungsian di Hasakah, Suriah sejak 2014.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

PBNU Tegas Tolak Pemulangan Ratusan WNI Simpatisan ISIS

#Wali Kota Solo #FX Hadi Rudyatmo #WNI Bergabung Dengan ISIS #ISIS
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan