MerahPutih.com - Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 terus dilakukan dengan mengerahkan setidaknya 21 kapal milik TNI, termasuk di antara kapal selam KRI Alugoro.
Selain itu, TNI menerima bantuan empat kapal dari kepolisian, serta beberapa kapal dan peralatan dari negara-negara sahabat, di antaranya Malaysia, Singapura, India, dan Australia.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Kerahkan Teknisi Bantu Cari Nanggala 402
"Semua bantuan akan kita terima. Prosesnya akan dipercepat karena waktu yang kita kejar," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal TNI Achmad Riad di Bali, Jumat (23/4).
Ia menegaskan, proses penerimaan bantuan itu akan dikoordinasikan oleh asisten intelijen panglima TNI dan asisten intelijen kepala staf Angkatan Laut.
Pasalnya, kemampuan oksigen di KRI Nanggala-402 diperkirakan hanya akan tersedia sampai 72 jam atau kurang lebih tiga hari dalam keadaan mati total (blackout).
KRI Nanggala-402 melakukan penyelaman sekitar pukul 03.00 WITA, Rabu, untuk melakukan latihan peluncuran torpedo nomor 8. Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala-402 berlangsung pada pukul 04.25 WITA, yaitu saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.

Riad menyampaikan, KRI Rimau telah mendeteksi satu titik magnet cukup kuat di wilayah pencarian, yaitu di perairan utara Pulau Bali, dan pihaknya akan mengejar dan menindaklanjuti temuan tersebut.
"Ada satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar. Mudah-mudahan itu menjadi titik terang," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Robot Bawah Laut Dikerahkan Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402