MerahPutih.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU tingkat nasional diikuti 34 provinsi di GOR Sritex Arena Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1) malam.
Hadir dalam pembukaan Yeni Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar serta ratusan perwakilan atlet dari 34 provinsi.
Baca Juga
Istana Sebut Erick Thohir Sudah Izin Jokowi jadi Calon Ketum PSSI
Wakil Ketua Umum PBNU yang sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Nusron Wahid dalam sambutannya justru mempromosikan Erick sebagai calon ketua umum PSSI periode 2023-2027.
"Beliau Bapak H Erick Thohir pengalaman dunia olahraga Indonesia, sukses jadi ketua panitia Asian Games, sukses bawa basket di luar negeri, sekarang calon ketua umum PSSI. Tepuk tangan buat Pak Erick," kata Nusron disambut tepuk tangan meriah warga Nahdliyin.
Dia mengatakan Porseni Nahdlatul Ulama pada 14-21 Januari 2022 di Kota Solo dalam memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Ia menyebut total ada 5.200 atlet dari pelajar NU, mahasiswa NU, dan Santri NU. Kemudian ada official 800-an orang, ditambah dengan perangkat pertandingan, panitia, wasit, linesmen, dokter, keamanan, macam-macam hampir 7.000 di Solo.
"Ada lima cabang olahraga dan dua cabang seni Porseni NU, masing-masing sepakbola, bola voli, bulutangkis, pencak silat, gerak jalan dan jalan sehat," katanya.
Baca Juga
Raffi Ahmad hingga Kaesang Dukung Erick Thohir sebagai Bakal Caketum PSSI
Sementara itu, Erick Thohir berharap Porseni NU bisa dilakukan setiap tiga tahun sekali.
"Porseni NU tak sekadar ajang olahraga, melainkan juga dapat menjadi fondasi bagi generasi muda dan para santri dalam menyalurkan bakatnya," kata Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengungkapkan peran besar NU dalam kemajuan Indonesia. Melalui ajang G20, kata Erick, Indonesia sudah mampu sejajar dengan negara-negara besar.
"Kalau sekadar menyetarakan itu hanya kebanggaan yang sesaat. Kita justru mulai harus menantang diri kita menjadi bangsa yang berani berkompetisi, bahkan menang, tentu dengan cara-cara yang terhormat," papar dia.
Ia menyebut NU sebagai fondasi Indonesia dengan komitmen mengedepankan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Tentu, lanjut Erick, tantangan ke depan akan lebih besar dengan kehadiran era disrupsi.
"Kita ingat Satu Abad (NU) ke depan, kita sebagai bangsa suka tidak suka, harus mulai beradaptasi dengan perubahan ini, termasuk keluarga besar NU," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Dukung Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Gibran: Kita Butuh yang Profesional