Wajah Baru Pasar Menes Pandeglang di Hari Lebaran

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 Juli 2016
Wajah Baru Pasar Menes Pandeglang di Hari Lebaran
Pasar Menes, Pandeglang, Banten. (Foto: MerahPutih/Kar)

MerahPutih Nasional - Pasar tradisional Menes merupakan salah satu pasar strategis di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Menes yang berada di jalur Pandeglang - Labuan, antara Pandeglang kota dan Labuan di ujung barat, dan kawasan penghubung daerah di kawasan pegunungan, menjadikannya kecamatan cukup ramai di Pandeglang.

Pada Ramadan 2016, ada yang berbeda dengan daerah yang terkenal dengan keripik emping ini. Sebuah bangunan baru dua lantai telah berdiri menempati lokasi lama Pasar Menes yang sudah ada sejak zaman Belanda ini.

Dahulu, warga mengenal Pasar Menes sebagai Pasar Kaduroke. Konon, tempatnya memang "roke" yang dalam bahasa Sunda berarti "sempit." Pengunjung Pasar Menes datang dari berbagai penjuru, seperti dari barat perbatasan Labuan, desa-desa di selatan, timur seperti Saketi, hingga warga dari daerah Gunung Pulau Sari di bagian utara.



Kondisi Pasar yang "roke" menuntut ada pembangunan kembali. Pasar Menes menempati sebuah lokasi dekat Alun-alun Menes. Di pasar itu, berkumpul para pedagang sandang, pangan, dan berbagai kebutuhan warga lainnya. Semua menempati satu lokasi dan pasar ramai tanpa mengenal hari.

Sejak Februari 2016, permbangunan beberapa tahun telah rampung. Peresmian dilakukan oleh Bupati Pandeglang saat itu Erwan Kurtubi. Selama pembangunan, para pedagang ditempatkan di Alun-alun Menes dan beberapa tempat di sekitarnya.

"Masih ada beberapa (kios) yang kosong. Tapi semuanya di sini dijual sudah lengkap," kata seorang pedagang sandal-sepatu di Pasar Menes, sambil melayani pembeli yang sedang ramai-ramainya menjelang Lebaran, Senin (4/7).

Pasar Menes pun telah berganti nama. Sekarang telah bernama Pasar Rakyat Modern Menes. Tapi meski telah berubah menjadi pasar semi-modern, warga akan tetap memanggil Pasar Menes. "Namanya kepanjangan," kata seorang pengunjung mengomentari tulisan dari pengelola yang ditempel di kios.


Pasar Rakyat Modern Menes memang tidak terlalu besar 10.000 meter persegi. Setiap tahun pada akhir Ramadan, Pasar Menes selalu ramai warga yang membeli kebutuhan pangan dan sandang. Seperti Lebaran tahun ini, Pasar Menes sangat ramai dan kali pertama melayani warga jelang Lebaran sebagai pasar semi-modern.

Bangunan baru Pasar Menes ditempatkan para pedagang sandang. Sementara para pedagang pangan ditempatkan tak jauh ke arah Ciputri. Penempatan pedagang sandang di bangunan baru membuat pasar lebih tertata rapi dari sebelumnya terlihat kumuh terutama pada saat hujan.

Pasar Rakyat Modern Menes sekarang sudah berganti wajah. Meski masih perlu pembenahan beberapa hal seperti lokasi parkir kurang representatif, tak adanya kawasan pejalan kaki, dan jalanan sempit di depan pasar membuat kemacetan parah. Seperti harapan pemerintah, pembangunan pasar bisa mendongkrak ekonomi warga khususnya warga Menes. Semoga saja, dan Lebaran bisa jadi momentum untuk memperbaiki segala kekurangan.

BACA JUGA:

  1. Rajutan Busana Rustini Digemari Pasar Eropa
  2. Festival Pesona Pasar Tradisi Bakal Hiasi Libur Lebaran di Solo
  3. Tingkatkan Pengamanan, Pasar Beringharjo Dipasangi 30 Kamera CCTV
  4. Alasan Pemilihan Festival Pesona Pasar Tradisi di Solo
  5. Jelang Lebaran, Pengunjung di Pasar Beringharjo Membludak

 

#Pandeglang #Pasar Menes
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan