MerahPutih.com - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat khususnya warga DKI Jakarta untuk tidak menyebarkan hoaks.
Terutama terkait kecelakaan Sriwijaya Air rute Cengkareng - Pontianak yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Dalam situasi musibah seperti saat ini, kata Ariza, lebih bijaksana untuk menyampaikan informasi yang sudah dipastikan kebenarannya.
Baca Juga:
Ini Pernyataan Resmi Maskapai Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
"Dalam suasana seperti ini, untuk tidak memberikan informasi yang keliru dan salah, apalagi hoaks,” ujar Ariza saat meninjau posko BPBD Provinsi DKI Jakarta di JICT 2 dan lokasi kecelakaan Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu, Minggu (10/1).
Ariza meminta masyarakat untuk memantau informasi kecelakaan Sriwijaya Air dari sumber-sumber resmi seperti Basarnas, Kemenhub, KNKT, dan instansi terkait lainnya.
Termasuk, kata dia, dari media-media kredibel dan media sosial resmi instansi terkait.
“Mari kita tunggu berbagai informasi dari pihak terkait yang berwenang. Yang memiliki akurasi informasi dan data yang tepat,” jelas dia.

Ariza juga tidak lupa meminta masyarakat untuk sama-sama berdoa agar keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan.
Selain itu, dia juga meminta agar berdoa bagi para petugas di lapangan.
“Mari luangkan waktu mendoakan seluruh awak, penumpang serta keluarganya. Doakan juga para petugas diberikan kekuatan dan kemudahan dalam tugas kemanusiaan ini,” ungkap Ariza.
Ariza juga hadir saat koordinasi di Posko JICT 2 dan memeriksa langsung kesiapan posko dan kinerja petugas dalam pencarian Sriwijaya Air SJ 182.
Ia melihat langsung petugas bersiap siaga dengan tugas masing-masing.
"Mereka melaksanakan tugas dengan baik. Dengan sungguh-sungguh," puji dia.
Baca Juga:
Tim SAR Kerja 24 Jam demi Temukan Badan Pesawat dan Korban Sriwijaya Air
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB. Berdasarkan manifes, pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi) serta 12 kru. (Knu)
Baca Juga: