INDUSTRI otomotif di Rusia telah terhenti sejak konflik Rusia-Ukraina pada 24 Februari. Hampir semua pabrik besar internasional telah keluar dari negara itu atau menghentikan operasi lokal. Tak jauh berbeda Volkswagen juga mengalami hal yang sama.
Perusahaan Jerman itu sekarang berusaha meminimalkan kerugian finansial pada bisnisnya itu. Dinukil dari Motor1 yang menuliskan bahwa pabrik asal Jerman itu menawarkan imbalan kepada karyawan lokal jika mereka setuju untuk berhenti dari VW secara sukarela.
Lebih lanjut bahwa perusahaan mobil legendaris itu tengah melakukan negosiasi dengan tenaga kerjanya di pabrik yang berlokasi di kota Nizhny Novgorod. VW menawarkan kompensasi finansial dan asuransi kesehatan hingga akhir tahun.
Baca juga:
Volkswagen Merilis Konsep Mobil Van Model Kompak

Sekitar 200 orang yang bekerja di pabrik ditawari kompensasi setelah Volkswagen mengumumkan pada Maret 2022 lalu bahwa produksi di Nizhny Novgorod akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut informasi yang tersedia, karyawan yang setuju untuk berhenti dari perusahaan sebelum 17 Juni akan menerima bayaran sebesar enam bulan gaji.
Volkswagen mengoperasikan dua pabrik produksi di Rusia. Adapun pabrik yang di Nizhny Novgorod bukan milik pabrikan Jerman tersebut melainkan kerja sama dengan pembuat mobil lokal GAZ Group.
Grup Volkswagen memproduksi Volkswagen Polo, Taos, Skoda Kodiaq, Karoq, dan Kamiq, tetapi jalur perakitan dihentikan tak lama setelah konflik Rusia-Ukraina dimulai. VAG memiliki pabrik di Kota Kaluga yang mempekerjakan sekitar 4.200 orang.
Baca juga:
Mobil Ikonik Hippies yang Masih Diburu Penggemar Otomotif

Volkswagen bukan satu-satunya pabrikan mobil yang berjuang mempertahankan eksistensinya di Rusia. Sayangnya konflik itu terus berlarut dan membuat situasi dan kondisi dunia otomotif di sana tidak menampakan prospek yang menggembirakan. Seperti Renault harus menjual saham pengendalinya di AvtoVAZ dan pabrik yang sebelumnya dioperasikan sekarang dikendalikan oleh Kota Moskow.
Ada desas-desus tentang kemungkinan kebangkitan Moskvitch, mantan pembuat mobil era Soviet. Spekulasi terliar bahkan mengklaim merek tersebut dapat kembali sebagai pembuat mobil EV.
Terdapat perusahaan otomotif lain yang menghentikan operasinya di Rusia seperti Mitsubishi, Ford, Suzuki, Toyota, Honda, BMW, dan lainnya. Sebagian besar dari mereka tidak lagi memproduksi dan mengimpor mobil ke negara itu sebagai akibat dari sanksi Barat. (waf)
Baca juga:
Damaikan Jempol Waspada Hoaks Perang Rusia-Ukraina