ANAK Punk berutang banyak pada Vivienne Westwood. Karena dialah, mode punk menjadi populer dan berkembang dimana-mana. Perancang busana asal Inggris ini baru saja tutup tirai. Dia wafat pada Kamis (29/12) dalam usia 81 tahun.
"Vivienne Westwood meninggal hari ini dengan damai dan dikelilingi oleh keluarganya, di Clapham, London Selatan," tulis sebuah unggahan di halaman Twitter resminya, @followwestwood.
Selain sebagai perancang busana, Westwood harum sebagai aktivis sosial. Dia berjuang melawan konsumerisme, melindungi lingkungan, dan memprotes ketidakadilan upah.
"Dia adalah seorang pemberontak seumur hidup yang mendapat penghargaan beberapa kali dari Ratu Elizabeth II. Dia berpakaian seperti remaja bahkan ketika sudah di usia 60-an. Dia orang yang blak-blakan memerangi pemanasan global, memperingatkan kehancuran planet jika perubahan iklim tidak dikendalikan," ungkap nbcnews.com.
Baca juga:
View this post on Instagram
Suami Westwood, Andreas Kronthaler, mengatakan akan meneruskan perjuangan istrinya. “Kami telah bekerja sampai akhir dan dia telah memberi saya banyak hal untuk dikerjakan. Terima kasih, Sayang," kata Andreas seperti dikutip variety.
Vivienne Westwood terlahir dengan nama Vivienne Isabel Swire di Cheshire, Inggris, pada 8 April 1941. Dia pindah bersama keluarganya ke Harrow, London Raya, pada 1954. Dia sempat mengambil kursus pengerjaan logam, tetapi segera keluar dan mulai bekerja di sebuah pabrik.
Westwood juga sempat jadi guru sekolah sebelum membuat perhiasan yang dia jual di sebuah kios di Jalan Portobello, London. Setelah pernikahan singkat dengan pekerja magang di pabriknya, Derek Westwood, dan kelahiran putra mereka, Benjamin, Westwood memulai babak kehidupan baru sebagai seorang pemberontak.
Westwood bertemu Malcolm McLaren, manajer band punk The Sex Pistol. Bersama McLaren, dia mulai mendesain pakaian untuk dikenakan band tersebut. Keduanya membuka butik bernama SEX di King's Road, London.
Baca juga:
Vans x Vivienne Westwood Anglomania Bakal Hadir di Dope & Dapper
View this post on Instagram
"Toko mereka jadi tempat pertemuan bagi punk terkemuka dan barang dagangannya adalah pernyataan mode yang menarik perhatian tidak seperti apapun yang pernah dilihat oleh mode jalanan," tulis vanityfair.
Kreasi Westwood yang dikenakan oleh punk rocker London memperkenalkan gaya baru ke dunia. Dia memanfaatkan potongan-potongan pakaian karet dan plastik, banyak ritsleting, celana tartan bondage, serta kain atau kaos bergambar.
Westwood juga menggunakan T-shirt yang disayat dan ditulis dengan tangan, jahitan dan label di bagian luar, dan menunjukkan jelas potongan pakaian.
Viv Albertine, gitaris band punk the Slits, menulis dalam memoarnya, “Vivienne dan Malcolm tak cuma menggunakan pakaian untuk mengejutkan, mengganggu, dan memprovokasi publik, tetapi juga untuk menginspirasi perubahan."
Selain koleksi fesyen punk, Westwood merancang seragam pramugari untuk Virgin Atlantic. Kisahnya di luar dunia fesyen diabadikan dalam film dokumenter keluaran 2018 bertajuk Westwood: Punk, Icon, Activist.
Menjelang akhir hidupnya, Westwood mendalami ajaran spiritual Tao. “Tao memberimu perasaan bahwa dirimu adalah milik kosmos dan memberikan tujuan hidupmu; itu memberimu identitas dan kekuatan untuk mengetahui bahwa kamu menjalani kehidupan yang dapat kamu jalani dan karenanya harus dijalani: manfaatkan sepenuhnya karaktermu dan manfaatkan sepenuhnya hidupmu di bumi," kata Westwood tentang Tao.
Selamat jalan, pemberontak! (dru)
Baca juga:
Vokalis Bad Religion Rilis Buku Tentang Evolusi Budaya Punk Rock