Kesehatan

Vitiligo, Ketika Kulit Kehilangan Warna

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 07 Juni 2023
Vitiligo, Ketika Kulit Kehilangan Warna
Vitiligo adalah kondisi kulit yang menyebabkan area kulit kehilangan warna atau pigmentasi. (Foto: Pexels/Armin Rimoldi)

VITILIGO adalah kondisi kulit kehilangan warna atau pigmentasi. Kondisi ini tidak menular dan dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun.

Vitiligo dapat terjadi karena sel-sel yang membentuk warna kulit hancur. Sel-sel ini disebut melanosit. Sel itu tidak lagi menghasilkan pigmen kulit atau melanin yang membuat kulit kehilangan warna atau memutih.

Healthline menjelaskan bahwa antara 0,76 persen dN 1,11 persen orang dewasa di Amerika Serikat telah didiagnosis menderita vitiligo menurut survei 2020. Studi menunjukkan bahwa 75 persen penderita vitiligo mengalami kehilangan pigmen pada tangan dan wajah.

Area pigmen yang hilang tersebut dapat berkembang ke bagian tubuh mana saja, termasuk area yang terpapar sinar matahari, dalam mulut, lubang hidung, alat kelamin, belakang mata, dan sistem pendengaran telinga.

Baca juga:

Pengobatan Autoimun Vitiligo yang Aman untuk Anak-Anak

vitiligo
Vitiligo tidak diwariskan dan banyak orang yang mengidap vitiligo tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa sebelumnya. (Foto: Pexels/Armin Rimoldi)

Vitiligo ternyata bisa menyebabkan beberapa gejala seperti bercak putih pada kulit; pemutihan pada bagian rambut, alis, atau bulu mata; dan hilangnya pigmen selaput lendir, termasuk lapisan dalam hidung dan bibir.

Namun, tidak diketahui persis apa penyebab vitiligo. Kondisi ini tampaknya tidak diwariskan dari generasi sebelumnya. Banyak orang mengidap vitiligo tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

Sebagian besar penelitian mempercayai bahwa vitiligo adalah kelainan autoimun karena tubuh menyerang sel sendiri. Sebuah studi pada 2016 menunjukkan bahwa sekira 20 persen orang dengan vitiligo juga memiliki satu kelainan autoimun lainnya.

Beberapa penyakit autoimun dapat dikaitkan dengan vitiligo seperti lupus, diabetes tipe 1, anemia pernisiosa, dan scleroderma.

Selain itu, beberapa ahli juga melaporkan vitiligo bisa muncul setelah beberapa kejadian seperti sengatan matahari atau luka parah, paparan racun dan bahan kimia, serta tingkat stres yang tinggi.

Vitiligo memiliki sedikit efek fisik pada tubuh. Efek fisik utama adalah hilangnya pigmen sehingga meningkatkan risiko terbakar oleh sinar matahari.

Baca juga:

Jangan Percaya Mitos Penyakit Vitiligo Ini

vitiligo
Vitiligo memiliki sedikit efek fisik pada tubuh. (Foto: Pexels/Ron Lach)

Penderita bisa melindungi kulitnya sendiri dengan mengoleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi dan menggunakan pakaian pelindung matahari.

Vitilogo juga bisa dibantu oleh beberapa perawatan. Perawatan bertujuan mengembalikan warna pada kulitmu. Beberapa perawatan ditujukan untuk menambah pigmen, sedangkan yang lainnya untuk menghilangkannya.

Ada beberapa jenis pilihan perawatan sesuai dengan kondisi, lokasi atau ukuran, kuantitas tambalan, dan bagaimana kamu menanggapi pengobatan.

Untuk vitiligo, kamu mungkin bisa menerima perawatan medis, perawatan bedah, atau kombinasi keduanya. Namun, tak semua perawatan dapat bekerja efektif untuk semua orang. Beberapa dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. (vca)

Baca juga:

Krim yang dapat Kembalikan Pigmentasi Kulit Penderita Vitiligo

#Kesehatan Kulit #Kesehatan
Bagikan
Bagikan