Virus Tewaskan Bayi Leopard Kebun Binatang Riau
MerahPutih.com - Bayi macan tutul atau leopard di Kebun Binatang Kasang Kulim Riau mati akibat virus parpovirus. Penyebab kematian hewan titipan baran bukti kasus penyelundupan satwa itu berdasarkan hasil nekropsi atau bedah bangkai tim dokter.
"Hasil pemeriksaan setelah nekropsi diketahui leopard tersebut akibat penyakit panleukopenia yang disebabkan oleh virus parpovirus," kata Dokter Hewan Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Rini Deswita di Pekanbaru, Selasa (4/2).
Baca Juga:
Menurut Rini, penyakit tersebut menyerang bagian pencernaan dan ketika kondisi parah juga bisa menyebar ke saluran pernafasan korbannya. "Virus ada di setiap makhluk hidup dan akan menyerang kalau daya tahan badan berkurang," kata dia.
Dikutip Antara, Rini mengaku tim medis BBKSDA Riau sudah melakukan sejumlah tindakan untuk menyelamatkan bayi leopard. Tragedi berawal ketika leopard mulai mengalami muntah dan hilang nafsu makan, tim medis langsung memberikan infus pada tanggal 30 Januari.
Tujuannya untuk menghindari dehidrasi dan mengganti asupan makanan yang kurang ke tubuh leopard. Namun, pada tanggal 31 Januari kondisi leopard makin menurun ditandai dengan hilangnya nafsu makan dan muntah-muntah.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, kondisinya kembali turun, lemas, banyak berbaring, kurang lincah dan sesak nafas. Sekitar pukul 17.30 WIB, (nyawa) tidak tertolong lagi," kata Rini Deswita.
Bayi leopard tersebut diselamatkan Ditreskrimsus Polda Riau dari tangan sind ikat perdagangan satwa dilindungi, di Pekanbaru pada 14 Desember 2019. Selain Leopard, polisi juga menyelamatkan empat ekor bayi singa afrika berusia 4-6 bulan dan 58 kura-kura Indian Star.
Polisi juga sudah menangkap dua orang pelaku yang diduga terlibat perdagangan satwa tersebut. Seluruh satwa endemik Afrika tersebut kemudian dititipkan di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Riau. (*)
Baca Juga: