Virus Mematikan Korona Belum Terdeteksi di Jakarta

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 24 Januari 2020
Virus Mematikan Korona Belum Terdeteksi di Jakarta
Sejumlah warga memakai masker saat berjalan menuju stasiun bawah tanah kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee/wsj.

MerahPutih.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan soal WNA terjangkit virus korona di Ibu Kota.

"Sampai saat ini belum ada informasi atau belum ada pasien novel corona virus yang ada di Jakarta," kata Dwi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/1).

Baca Juga:

Sembilan Meninggal akibat Virus Korona di Tiongkok

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari pihak bandara, WNA asal negara terjangkit belum ada.

"Tapi kalau ada informasi ini saya telusuri ulang. Sejauh ini dari hasil pemindaian suhu di bandara, dari informasi orang yang sakit yang memang kita tangkap informasinya di Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum ada yang terkonfirmasi," tegasnya.

Sebelumnya, ramai dibicarakan soal WNA asal Tiongkok yang sempat diduga terjangkit virus korona. Bahkan, perusahaan yang menaungi orang tersebut membagikan masker sebagai langkah antisipasi.

PT Huawei Tech Investment mengeluarkan pernyataan resmi terkait informasi yang tersebar mengenai pneumonia unknown causes (virus korona) di kantor Huawei Jakarta.

Seorang bayi memakai masker untuk mencegah penularan virus korona baru di Stasiun Kereta Cepat Hong Kong West Kowloon di Hong Kong, China, Kamis (23/1/2020). REUTERS./Tyrone Siu/wsj/cfo
Seorang bayi memakai masker untuk mencegah penularan virus korona baru di Stasiun Kereta Cepat Hong Kong West Kowloon di Hong Kong, China, Kamis (23/1/2020). REUTERS./Tyrone Siu/wsj/cfo

PT PT Huawei Tech Investment menyebutkan, seorang karyawan dari Tiongkok yang mengunjungi kantor di Jakarta mengalami demam. Perusahaan dengan tanggap telah mengantarkan karyawan tersebut segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit (RS).

"Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit virus korona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak RS selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali," begitu pernyataan dari PT Huawei Tech Investment.

Sementara itu, manajemen Bank BRI menyatakan adanya informasi salah satu pekerja Huawei yang terjangkit virus korona tidaklah benar. Setelah dibawa ke RS, diketahui pekerja tersebut menderita radang tenggorokan.

Baca Juga:

Thailand Temukan Pasien Keempat Terjangkit Korona dari Tiongkok

Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo mengatakan, Bank BRI telah berkoordinasi dengan Huawei untuk melakukan koordinasi setelah adanya informasi mengenai salah satu karyawan Huawei yang terjangkit virus Corona.

"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena virus Corona," kata Hari.

Menurut Hari, Bank BRI senantiasa mengedepankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) Perkantoran bagi para pekerja BRI sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 48 Tahun 2016.

"Saat ini BRI telah melakukan pengendalian risiko keselamatan bagi para pekerja BRI dengan memberikan masker bagi seluruh pekerja kantor Pusat Bank BRI," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani mengatakan, Huawei merupakan salah satu penyewa di Gedung BRI 2. Karyawan Huawei yang menderita demam tersebut sudah dibawa ke RS Siloam Semanggi.

"Hasil diagnosanya adalah radang tenggorokan biasa. Sehingga berita tentang virus Corona tersebut tidak lah benar," ucapnya. (Knu)

Baca Juga:

Waspadai Virus Corona, Bandara Adi Soemarmo Solo Pasang Thermal Scanner

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan