MerahPutih.com - Pakar virologi dari FKKMK UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim menilai, vaksin Sinovac yang tengah diujicoba pemerintah Indonesia bukan solusi menghentikan pandemi. Pasalnya, wabah virus corona sebelumnya seperti SARS-CoV an MERS-CoV sebelumnya berhasil dihentikan tanpa vaksin.
"Vaksin bukan satu-satunya cara menghentikan pandemi COVID-19. Ada cara lain yang lebih efektif yakni disiplin menerapkan sosial distancing, menjaga kebersihan dan kesehatan," ujar Hakim di Yogyakarta, Kamis (20/8).
Baca Juga
50 Persen Lebih Kasus COVID-19 di Indonesia Disumbang 20 Kota Besar
Bahkan, beberapa negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Selandia Baru, Taiwan, mereka pun bisa sukses menekan peningkatan kasus COVID-19 dengan upaya-upaya pencegahan penularan yang dilaksanakan dengan baik dan disiplin.
Ia mnejelaskan Indonesia saat ini tengah melakukan uji klinis vaksin Sinovac yang berasal dari China. Namun, ia menegaskan pemerintah tidak perlu terburu-buru mengklaim vaksin tersebut sebagai solusi jitu penyembuhan corona.

Pasalnya, banyak kandidat vaksin yang sudah menjalani uji fase 3 namun gagal karena ternyata terbukti tidak efektif. Banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk setelah infeksi SARS-CoV-2 secara alami ternyata tidak bertahan lama, akan menghilang dalam 2-3 bulan.
“Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa vaksin yang sedang diuji klinis saat ini pasti akan efektif dan sudah pasti menjadi pilihan untuk diedarkan. Ini kesimpulan yang terlalu dini,” tegasnya.
Bila nanti vaksin Sinovac berhasil lolos uji coba dan dijadikan program imunisasi nasional, ia berharap pemerintah Indonesia bisa secepatnya membuat vaksin serupa. Ia yakin teknologi pembuatan vaksin terinaktivasi sudah dimiliki oleh PT. Biofarma.
Baca Juga
Sejak Maret, Pasien Sembuh COVID-19 di RSD Wisma Atlet Lebih dari 9.000 Orang
“Tentu akan lebih mudah dipastikan jika kita mampu memproduksi vaksin sendiri, dibandingkan jika harus membeli dari produsen dari luar negeri,” pungkasnya
Ujicoba vaksin Sinovac kini sudah memasuki fase ke 3. Sejumlah relawan telah disuntikkan vaksin ini sebagai uji coba efikasi atau keandalan vaksin tersebut. (Teresa Ika/Yogyakarta)