LABEL rekaman asal Inggris, Virgin Record, kembali mengepakkan sayap di industri musik indie. Sejak didirikan pada 1972 oleh pengusaha Inggris Richard Branson, Virgin pernah bekerja sama dengan beberapa artis maupun band ternama, seperti Sex Pistols, Spice Gils, David Bowie, The Rolling Stunes, Culture Club, dan Massive Attack. Virgin mempunyai misi membina generasi baru yang mempunyai bakat menyanyi di genre indie.
Memasuki era digital, nama Virgin mengalami perubahan menjadi Virgin Music Label & Artist Services yang kini menjadi bagian dari raksasa Universal Music Group (UMG). Virgin berharap rebranding dalam dunia digital membuat jaungkauan global serta ekonomi yang dimilikinya dapat membantu kancah musik indie menjadi berkembang secara luas. Branson sebagai pemilik Virgin mengaku bangga atas pencapaian yang telah diraih label rekaman Virgin selama berkiprah di industri musik Inggris.
BACA JUGA:
“Saya bangga bahwa setengah abad setelah kami membuka toko rekaman independen pertama kami di London, nama Virgin Music terus mewakili wirausaha, inovator, dan artis terbaik dari dunia musik saat ini,” ujar Branson seperti dilansir Reuters.
Nama-nama seperti Mixtape Madness, D-Block Europe, The Amazons, dan Billie Marten menjadi partner terbaru dari label rekaman Virgin. Di tengah hadirnya berbagai macam genre musik yang menghiasi industri musik di Inggris, Virgin percaya bahwa musik indie akan kembali hidup.

Musik indie memiliki lirik dengan ciri khas santai dan puitis .Seorang penyanyi musik indie Narenda Kusnur mengatakan lirik musik indie terkadang tidak dapat dipahami secara mudah oleh mereka yang mendengarnya.
“Saya suka musik indie,” setengah penonton setuju. Separuh lainnya benar-benar bingung. Di lain hal, untuk penyelenggara, mereka sering tidak tahu genre apa yang sebenarnya sedang dimainkan”, tutur Narenda kepada Hindu.com.
Musik indie adalah sebuah bentuk kebebasan diri seorang dalam melantukan setiap lirik yang penuh makna tersirat.(ard)