MerahPutih.com - Video lantunan lagu Lebaran dan Asmaul Husna dengan latar Masjid Istiqlal tengah viral di media sosial. Lagu itu dibawakan oleh paduan suara dari Jakarta Youth Choir (JYC).
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyampaikan permohonan maaf terkait peristiwa ini kepada umat Islam. Terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan video lagu Lebaran dan lantunan Asmaul Husna di kompleks Masjid Istiqlal.
"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami. Agar lebih berhati-hati. Terima kasih atas saran dan masukan kepada kami selama ini," ujar Riza melalui kanal Youtube Pemprov DKI, Selasa (18/5).
Baca Juga
Riza mengakui, video tersebut merupakan karya Jakarta Youth Choir, sebuah paduan suara binaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov DKI dan memiliki banyak prestasi di dalam dan luar negeri. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pemprov DKI dengan kelompok paduan suara JCY.
Dalam video, panduan suara JYC itu menyayikan lantunan Asmaul Husna dan lagu lebaran karya mendiang Ismail Marzuki.
"Tidak ada maksud lain dari adik-adik JYC dalam pembuatan video tersebut, selain untuk menyemarakkan suasana lebaran dan semangat Jakarta sebagai kota kolaborasi," papar Riza.
Wagub DKI Riza Patria memposting video ini di IG nya..Apakah pantas...?? pic.twitter.com/83zpSiLCzx
— NoName (@N0N4m3_90) May 15, 2021
Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda DKI, Muhammad Zen, mengatakan, dalam pembuatan konten tersebut, JYC berkolaborasi dengan Jakarta Experience Board (JXB).
"Konten tersebut rencananya ditayangkan pada momen Lebaran untuk memeriahkan Idulfitri secara virtual," ujarnya.
Baca Juga
Zen menegaskan, saat merekam gambar tidak ada suara nyanyian atau iringan musik yang dilakukan. Karena, nyanyian tersebut telah direkam sebelumnya di studio. Dan pada pelaksanaannya, ada improvisasi dan inisiatif JYC yang kurang didasari pengetahuan, serta kurangnya pengawasan, sehingga melakukan pengambilan gambar di dalam masjid.
"JYC mengakui memiliki pengetahuan yang kurang perihal ini, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat, terutama umat Islam," pungkasnya. (Asp)