MerahPutih.com - Rusia melaporkan kasus pertama varian baru virus corona yang lebih menular. Virus. Virus ini diketahui dari seorang warga Rusia yang baru tiba dari Inggris dan terbukti positif akhir Desember lalu.
Kantor Berita RIA memberitakan, kabar tersebut diperolh pada Minggu (10/1), dari pengawas kesehatan konsumen.
Rusia telah menghentikan penerbangan tujuan Inggris mulai Desember hingga 13 Januari terkait temuan jenis baru COVID-19 di Inggris. Otoritas juga akan memberlakukan masa isolasi mandiri wajib selama dua pekan bagi pendatang asal Inggris.
Baca Juga:
Pada Minggu (10/1), negara beruang kutub ini, melaporkan 22.851 kasus baru COVID-19, termasuk 4.216 kasus yang tercatat di Moskow, sehingga menambah total menjadi 3.401.954 kasus, sejak pandemi mewabah. Angka tersebut menjadikan Rusia berada di urutan keempat, negara dengan beban kasus COVID-19 terbanyak di dunia.
Sementara itu, otoritas kesehatan Australia mengatakan pada Sabtu (9/1) mereka dalam siaga tinggi setelah kasus varian baru virus corona yang sangat menular, yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, telah masuk ke negara itu.
Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, melakukan penguncian ketat selama tiga hari setelah jenis virus ganas yang menyebabkan COVID-19, yang terkait dengan Inggris ditemukan.
Varian yang muncul di Afrika Selatan ditemukan di Sydney, kota terbesar di Australia, di hotel yang menjadi lokasi karantina.

Australia lebih berhasil daripada kebanyakan negara dengan ekonomi paling maju dalam mengendalikan pandemi, dengan total infeksi sekitar 28.600 dan 909 kematian, sementara setiap negara bagian mencatat nol penularan COVID-19.
Tetapi dengan adanya varian baru, pemerintah memotong jumlah pendatang dari luar negeri, dan mewajibkan tes COVID-19 negatif yang menaiki pesawat dan lebih banyak pengujian di fasilitas karantina lokal.
"Selama orang bepergian, risiko virus merembes ke masyarakat telah ada," kata Kepala Pemerintahan New South Wales Gladys Berejiklian dalam konferensi pers dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Pertambahan Kasus COVID-19 Capai 9.640