Merahputih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat tidak khawatir atas masuknya varian baru virus corona B117 ke Indonesia. Pasalnya, hingga kini belum ada penelitian yang menyebutkan strain baru ini lebih mematikan.
"Saya mengimbau untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif COVID-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117," ujar Jokowi saat jumpa pers secara virtual, Kamis (4/3).
Baca Juga
Ganjar Waspadai Masuknya Varian Baru COVID-19 'B117' ke Jateng
Dua warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit mutasi baru B117 ini sudah dinyatakan negatif. Karena itulah yang terpenting masyarakat harus tetap berdisiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Pencegahan agar tidak tertular virus dengan varian baru ini juga telah kita lakukan bersama-sama," tuturnya.
Di sisi lain, Jokowi menyebut Indonesia sudah berhasil mengamankan 38 juta dosis vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd.
Tiga juta dosis dalam bentuk jadi dan 35 juta dalam bentuk bahan baku. Kemudian pada Maret 2021 Indonesia akan kedatangan 4,6 juta dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin tersebut sudah dalam bentuk jadi.

Saat ini vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan kepada masyarakat yang berisiko tinggi, mulai dari tenaga kesehatan, lansia, jurnalis, pelayan publik, guru, atlet, pedagang pasar hingga petugas TNI-Polri. "Vaksinasi untuk TNI-Polri sudah dimulai 1 Maret 2021, di kementerian-kementerian juga sama," tutup dia.
Ia menegaskan maka pencegahan sangat penting agar tidak tertular virus dengan varian baru COVID-19 yang harus cilakukan bersama. "Untuk itu kita tetap disiplin protokol kesehatan, seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang cepat," katanya.
Sebelumnya Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang mengungkapkan kronologi dua warga Karawang terpapar mutasi virus corona B117. Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu kini sudah dinyatakan negatif.
Baca Juga:
Wamenkes: Fresh From The Oven, Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Indonesia
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang Fitra mengatakan, dua orang PMI itu pulang ke Indonesia menggunakan pesawat berbeda, namun sama-sama mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kasus pertama, yakni M, warga Kecamatan Lemah Abang, mendarat di Bandara Soetta pada 28 Januari 2021. Kemudian kasus kedua A yang berasal dari Kecamatan Pedes mendarat pada 31 Januari 2021.
Fitra menyebut mereka langsung menjalani tes usap PCR begitu tiba di Bandara Seotta. Hasil tes keduanya positif dan langsung menjalani isolasi di Jakarta, dan kini sudah negatif. (Knu)