VAR Biang Kerok Tumbangnya Rekor Penalti Terbanyak Piala Dunia 2002?


Aksi Hannes Thor Halldorsson gagalkan penalti Lionel Messi. Foto: Wikipedia
MerahPutih.com - Piala Dunia 2018 di Rusia berpeluang besar memecahkan rekor penalti terbanyak sepanjang sejarah pagelaran pesta bola empat tahunan. Keberadaan bantuan rekaman video (VAR) menjadi faktor pemicunya.
Hingga hari ini tercatat sudah ada 14 hukuman penalti yang diberikan dalam 28 laga yang sudah berlangsung, 11 di antaranya berbuah gol. Hukuman tendangan 12 pas terakhir berlangsung saat laga kedua Grup F antara Meksiko melawan Korea Selatan, setelah pemain negeri ginseng melakukan handball.
Sebagai pembanding, Piala Dunia 2014 di Brasil, tercatat hanya melahirkan 13 penalti hingga akhir kompetisi. Sementara rekor terbanyak tercatat pada Piala Dunia 2002 dengan 18 penalti. Artinya, tinggal kurang 5 penalti lagi untuk Piala Dunia Rusia memecahkan rekor baru.

Apakah ini karena penggunaan VAR? Secara tidak langsung bisa jadi. Ada enam penalti yang diberikan setelah wasit melihat ulang insiden lewat VAR. Tapi VAR juga membatalkan satu keputusan penalti, yaitu saat Brasil menghadapi Kosta Rika. Wasit semula memberikan penalti namun membatalkan keputusannys setelah mereview rekaman.
Penggunaan VAR sendiri belum bisa dikatakan berhasil dan masih jauh dari sempurna. Seperti yang diakui oleh direktur perwasitan FIFA Massimo Busacca sebelum turnamen. Belum konsistennya VAR masih kerap membuat frustrasi pemain dan fans.
Masalahnya keputusan bantuan VAR ada di tangan wasit. Jangan heran jika terjadi insiden yang pada satu laga dimintakan VAR sedangkan di laga lainnya tidak.
Insiden dijatuhkannya Harry Kane di kotak penalti saat laga melawan Kosta Rika bisa menjadi contoh. Saat itu wasit memutuskan itu bukan pelanggaran dan memilih tidak melihat rekamannya.
Salah satu hal yang membuat VAR membingungkan adalah pada situasi apa VAR digunakan. Sejatinya VAR hanya dipakai untuk menentukan terjadinya gol, penalti, kartu merah, dan kesalahan mengidentifikasi pemain. VAR tidak bisa digunakan dalam menentukan pelanggaran untuk sepakan bebas. Hal inilah yang membuat beberapa pemain terganggu.
Contoh kasus pada Piala Dunia kali ini terjadi pada laga Denmark melawan Australia. Dalam pertandingan itu Denmark dihukum sepakan penalti setelah Yussuf Poulsen melakukan handball.
Wasit memberikan penalti setelah menggunakan VAR. Namun kubu Denmark menilai sebelum bola mengenai tangan Poulsen sudah terlebih dulu terjadi pelanggaran. Namun VAR tidak bisa digunakan untuk sebuah pelanggaran yang berbuah tendangan bebas untuk Denmark.

"Ada pelanggaran terhadap Poulsen sebelumnya. Kami seharusnya mendapatkan tendangan bebas bukannya penalti untuk lawan. Jika menggunakannya untuk penalti, Anda juga seharusnya memakainya untuk tendangan bebas," kata Christian Poulsen, gelandang serang Denmark.
Kembali ke rekor penalti di Piala Dunia. Di Piala Dunia 2018, rata-rata terjadi 0,5 penalti per laga. Jika rata-rata tersebut bertahan, pada akhir turnamen nanti total penalti akan bisa mencapai 29 kali. (*/BolaSkor)