MerahPutih.com - Polda Metro Jaya berencana kembali menggelar program Vaksinasi Merdeka gelombang kedua. Rencananya program vaksinasi akan berlangsung dua pekan mulai pertengahan bulan September.
"Kami berencana menggelar tanggal 15 September nanti. Vaksinasi Merdeka tahap 2 akan berlangsung selama 12 hari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Minggu (5/9).
Baca Juga:
Ketua DPD RI Dukung Langkah Presiden Tuntaskan Vaksinasi di Lampung
Khusus untuk Vaksinasi Merdeka gelombang kedua, Polda Metro Jaya akan difokuskan untuk wilayah penyangga DKI Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tercatat, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal masyarakat.
Pada Vasinasi Merdeka tahap pertama selama 17 hari, Polda Metro Jaya berhasil memberikan vaksin sekitar 99 persen warga Jakarta.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi lonjakan kasus COVID-19.
Menurut dia, menyebut lonjakan kasus masih berpeluang terjadi apabila tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 merosot di tengah penurunan kasus COVID-19 selama PPKM Level 4, 3, dan 2.
"Walaupun angka konfirmasi rate-nya sudah semakin menurun beberapa waktu lalu, tapi tidak menutup kemungkinan ini akan meningkat lagi," jelas Dante.
Dante menyebut sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Israel yang hampir seluruh warganya divaksinasi, masih mengalami lonjakan kasus COVID-19. Kondisi tersebut menunjukkan vaksinasi tak menjamin sebuah negara berhasil mengendalikan pandemi COVID-19.
"Belajar dari gelombang pandemi beberapa negara luar negeri, kita perlu tetap waspada dan hati-hati," ujarnya.
Dante menyebut, pemerintah sejauh ini telah berupaya memperkuat sistem pengendalian COVID-19, serta pelayanan kesehatan di Indonesia agar tidak kewalahan ketika kasus COVID-19 kembali melonjak.

Terdapat empat strategi penting, yakni deteksi, terapeutik, vaksinasi, dan perubahan perilaku. Menurutnya, pemerintah akan terus meningkatkan upaya testing dan tracing sesuai dengan kajian epidemiologis.
Selain itu, pemerintah juga terus menggenjot testing pada surveilans genomik untuk mengidentifikasi varian baru dan pemerintah juga telah mengoversi tempat tidur serta pemenuhan alat kesehatan, obat, hingga oksigen di masing-masing rumah sakit.
Kemudian, pihaknya juga menambah tenaga kesehatan, mulai dari dokter dan mahasiswa tingkat akhir.
"Jadi kualitas perawatan rumah sakit perlu dipertahankan, termasuk contingency plan apabila terjadi lonjakan kembali," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Vaksinasi di Jabar Masih Jauh dari Target