Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Jabar Diprioritaskan untuk Lansia dan Petugas Publik

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 23 Februari 2021
Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Jabar Diprioritaskan untuk Lansia dan Petugas Publik
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: MP/Dok Humas Jabar)

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memulai vaksinasi tahap kedua Rabu (24/2) dengan target lansia dan petugas publik.

Saat ini, Satgas COVID-19 Jabar sedang menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat dan diharapkan akan mulai didistribusikan ke kabupaten/kota, Selasa (23/2). Sehingga vaksin bisa dilakukan keesokan harinya.

Baca Juga

Akhir Pekan Ini Pedagang Pasar Klewer Solo Dapat Vaksin Perdana di Jateng

Dijadwalkan Jabar menerima jatah vaksin 127.061 vial dengan perkiraan dosis mencapai 1.270.606. Kelompok lansia 60-70 tahun mendapat prioritas utama untuk disuntik disusul petugas publik.

“Kalau memang boleh diizinkan jatah lansia di Jabar kita akan fokuskan di zona-zona merah lansia di Bodebek yang kasusnya selalu ranking satu, dua, tiga,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (23/2).

Jumlah yang sudah terdata di Jabar ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang. Sehingga total vaksinasi tahap kedua untuk sekitar 6,6 juta orang.

Dalam vaksinasi tahap kedua, Jabar akan melakukan kampanye yang lebih terarah dan tepat sasaran berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan.

Sosialiasi, kata Ridwan Kamil, akan dilakukan dengan melihat demografi penduduk, entitas, dan agama.

“Kampanye pentingnya vaksin masih belum selesai. Saya meminta izin Pak Menkes, perlu kita melakukan kampanye berdasarkan demografi, ada berbasis etnisitas, dan juga agama,” sebut Kang Emil.

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Menurut Gubernur, hal yang perlu ditekankan ke masyarakat yakni efektif membentuk imunitas tubuh sehingga angka kesakitan dapat dikurangi.

“Ketika kita teknis vaksinasi kita harus ingat bahwa keyakinan mau divaksin itu ternyata baru setengahnya, sehingga kita perlu melakukan kampanye semaksimal mungkin kepada masyarakat,” tuturnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lansia lebih difokuskan pada vaksinasi tahap kedua karena risiko kematiannya paling tinggi di antara kelompok lain.

“Mereka adalah grup yang harus dilindungi terlebih dahulu. Dari yang sudah terpapar COVID-19, sebanyak 50 persen adalah lansia. Dari kematian yang sudah terpapar covid, 50 persen adalah lansia,” sebutnya.

Bersamaan dengan lansia, petugas publik juga akan menjadi sasaran. Termasuk ke dalam petugas publik seperti aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, pedagang pasar, pekerja seni dan pariwisata, dan sejenisnya.

“Karena setiap hari mereka bertemu dengan orang banyak,” lanjutnya.

Menteri meminta para pimpinan daerah mempercepat proses vaksinasi dengan metode sentra-sentra vaksin secara massal. Pemerintah, sebutnya, membutuhkan kerja sama penyediaan banyak tempat publik untuk vaksinasi massal. “Tapi tetap mengindahkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Di tingkat nasional sendiri vaksinasi sudah dimulai hari ini. Jutaan vaksin mulai didistribusikan ke provinsi yang akan disalurkan ke kabupaten/kota. Vaksinasi tahap kedua ditargetkan berakhir Juni 2021 sebelum nanti akan dilaksanakan vaksinasi tahap ketiga.

“Pada bulan Februari sebanyak 6,3 juta ke tiap provinsi vaksin dikirim dalam kemasan 10 suntikan, lebih besar sehingga memang seluruh tenaga kesehatan akan lebih efisien dalam pengambilannya,” tutupnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga

Ketersediaan Terbatas, Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia Bakal Dilakukan Bertahap

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Ridwan Kamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan