MerahPutih.com - Implementasi vaksinasi COVID-19 dan sinergi kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19, diklaim telah memberikan sentimen positif bagi sektor ekonomi Indonesia.
“Ini akan terus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Tenaga Ahli Madya Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Ina Nurmalia Kurniati di acara KSP Mendengar seri ke -10 dari Situation Room Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (23/2).
Baca Juga:
Beratnya Tantangan Perbankan di Tengah Pemulihan Ekonomi
Ia optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berkisar 4,5 persen - 5,5 persen pada 2021, karena sejalan dengan perbaikan ekonomi yang mulai terjadi pada triwulan IV-2020.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menegaskan, Indonesia berhasil menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam 10 tahun terakhir pada level di bawah 30 persen walaupun sempat naik pada 2020 seiring dengan bertambahnya utang untuk penanganan COVID-19.
"Karena sebenarnya pembiayaan utang Indonesia stabil sejak 2015. Pada 2020 memang utang lebih besar karena dampak pandemi," katanya.

Prastowo menegaskan, Indonesia mendapatkan proyeksi utang paling rendah dibandingkan negara lain.
“Karena pelunasan juga dilakukan, sehingga mengurangi beban. Dengan begitu, pengelolaan utang Indonesia sudah sangat prudent dan menunjukkan kehati-hatian yang sangat tinggi," kata Prastowo dikutip Antara.
Pemerintah, tegas ia, berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal secara moderat dan tidak melebihi tiga persen terhadap PDB. (*)
Baca Juga:
Buat Padat Karya, Anggaran Pemulihan Ekonomi Bisa Bertambah Lagi