Merahputih.com - Pemberian vaksinasi untuk anak-anak usia 5-11 tahun akan dilaksanakan pada awal tahun 2022. Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis dari tiga produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.
"Diharapkan sampai akhir tahun bisa keluar ketiganya untuk emergency use authorization (EUA)," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10).
Baca Juga:
Capaian Vaksinasi Dosis Kedua di Jakarta Tembus 91 Persen
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) akan memastikan ketiga vaksin tersebut bisa secepat mungkin digunakan. Tentunya setelah vaksinasi anak usia 5-11 tahun dilaksanakan di negara asal produsen.
"Rencanaya kalau sudah keluar hasil uji klinisnya, bisa mulai digunakan di awal tahun depan," kata Budi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa anak-anak akan segera divaksinasi secepat mungkin setelah uji klinis selesai.
"Ini yang pasti akan menentukan jenis vaksin yang digunakan. Kalau tenaga vaksinator kita cukup," katanya.

Berdasarkan data Kemenkes pada Senin (25/10) kemarin, terdapat 113.424.379 masyarakat Indonesia atau sebesar 54,46 persen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara itu, sudah ada 68.264.009 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.
Jika dibuat dalam persentase, angka ini mencapai 32,78 persen dari target vaksinasi nasional. Adapun target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sebesar 208.265.720 orang.
Baca Juga:
Kabupaten Tangerang Buka Sentra Vaksinasi di Setiap Kecamatan
Sasaran vaksinasi untuk anak-anak atau remaja usia 12-17 tahun tercatat dengan total sebanyak 26.705.490 orang.
Hingga sekarang, angka vaksinasi untuk golongan tersebut adalah 3.869.466 orang atau 14,49 persen untuk vaksin dosis pertama dan 3.075.393 orang atau 11,52 persen mendapatkan vaksin dosis kedua. (Knu)