Vaksin COVID-19 Sinovac dan Sinopharm Dihargai Rp433 Ribu Per Dosis

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Desember 2020
Vaksin COVID-19 Sinovac dan Sinopharm Dihargai Rp433 Ribu Per Dosis
Kedatangan Vaksin Covid-19 produksi Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, 6 Desember 2020. (Foto: Setpres).

MerahPutih.com - Pemerintah Daerah di Tiongkok, segera melakukan vaksinasi dengan menggunakan produk dalam negerinya. Namun, sejumlah pemerintah daerah harus menebus vaksin COVID-19 dengan harga 200 yuan atau sekitar Rp433 ribu per dosis.

Dilansir Antara, Pemerintah Provinsi Jiangsu merupakan provinsi terakhir di Tiongkok yang membeli vaksin produk Sinopharm dan Sinovac untuk keperluan darurat dengan harga grosir tersebut. Sebelumnya Pemprov Zhejiang dan Pemprov Sichuan telah membeli vaksin tersebut dengan harga yang sama.

Baca Juga:

Liburan Akhir Tahun Diprediksi Picu Penambahan Kasus COVID-19

Dalam dokumen publik disebutkan, dua vaksin buatan Sinopharm dan Sinovac sedang dinegosiasikan dalam kontrak pengadaan oleh pemerintah. Tapi, produsen vaksin China lainnya, CanSino belum mengumumkan soal harga vaksin buatannya.

Namun, tidak disebutkan dalam dokumen itu mengenai jumlah pembelian dari setiap perusahaan farmasi tersebut.

Pemprov Sichuan mulai menggunakan vaksin untuk keperluan darurat yang disuntikkan kepada dua juta warga yang bekerja di sektor berisiko tinggi terjangkit COVID-19.

Dalam survei yang melibatkan 150 orang di Sina Weibo menyebutkan, 80 persen warga menganggap wajar dan terjangkau harga vaksin sebesar 200 yuan atau USD30,62 per dosis itu.

Kedatangan vaksin Sinovac di Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden).
Kedatangan vaksin Sinovac di Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden).

Sementara perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer mengumumkan harga beli pemerintah untuk vaksin COVID-19 sebesar USD20 per dosis, sedangkan Moderna antara USD10 hingga USD50 per dosis.

Sementara Badan Medis Eropa (EMA) akan mengeluarkan putusan positif atau persetujuan mengenai penggunaan vaksin COVID-19 pertama pada 23 Desember.

Kabar itu memungkinkan negara-negara Uni Eropa (EU) mengejar Amerika Serikat dan Inggris, yang mulai melaksanakan vaksinasi untuk COVID-19.

"Ya, EMA akan memutuskannya pada 23 Desember," kata sumber merujuk pada tinjauan vaksin Pfizer BioNTech oleh EMA. (*)

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Harga Vaksin COVID-19
Bagikan
Bagikan