MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia berencana menggulirkan vaksinasi booster COVID-19 kepada masyarakat umum mulai bulan depan. Pertimbangannya karena diharapkan vaksinasi dosis lengkap pada Desember 2021 sudah berhasil mencapai target 59 persen.
"Kami memperkirakan akan terjadi di bulan Desember, karena kalau terlalu cepat nanti kita akan dilihat sebagai negara yang tidak memperlihatkan itikad baik untuk kesamaan hak atas vaksin," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (8/11).
Baca Juga:
Termasuk DKI, Luhut Temukan Tren COVID-19 di 43 Wilayah Jawa-Bali Naik Lagi
Menkes mengatakan vaksin booster akan disuntikkan satu kali kepada para penerima manfaat sebab berdasarkan hasil analisa, satu suntikan vaksin booster memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap titer antibodi.

Terkait prioritas penerima vaksin booster, Budi menyebut diperuntukkan bagi kelompok lanjut usia serta masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) yang berkenaan dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Memang rencana ke depan sudah dibicarakan dengan Bapak Presiden Joko Widodo, pertama prioritasnya lansia dulu karena lansia berisiko tinggi. Kedua, yang akan ditanggung oleh negara adalah yang PBI," tutur Menkes.
Baca Juga:
Ketua DPD Ingatkan Booster Vaksin COVID-19 Diprioritaskan untuk Nakes
Namun, lanjut Budi, bagi masyarakat yang penghasilannya cukup diarahkan secara berbayar. "Itu nanti akan dibuka boleh pilih (vaksin) yang mana," tegas dia, dilansir Antara.
Budi menambahkan jenis vaksin booster hingga sekarang masih dalam proses uji klinis yang melibatkan perguruan tinggi untuk memutuskan apakah menggunakan vaksin yang sama (homologous) atau campur (heterologous).
"Jadi diharapkan akhir Desember 2021 bisa selesai. Jadi contohnya Sinovac, Sinovac, Sinovac, dibandingkan dengan Sinovac, Sinovac, Astrazeneca. Dibandingkan dengan Sinovac, Sinovac, Pfizer," tutup orang nomor satu di Kementerian Kesehatan itu. (*)
Baca Juga:
Penambahan COVID-19 Dalam 24 Jam Berhasil Ditekan Jadi 244 Kasus