Usulan Indonesia Terkait Etika AI Global


"Ministers’ Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG’s High Level Advisory Body on AI" yang berlangsung di Brdo Congress Center, Slovenia, Minggu (4/2/2023). (Kemenkominfo)
MerahPutih.com - Forum Global ke-2 tentang etika kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang diselenggarakan oleh Slovenia pada 5 dan 6 Februari 2024, mengangkat tema Mengubah Lanskap Tata Kelola AI. Indonesia mengirimkan delegasi-nya.
Indonesia membahas hal-hal yang harus diprioritaskan dalam tata kelola pemanfaatan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) di forum global yang diselenggarakan oleh AI Advisory Body, badan penasihat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi tata kelola AI.
Baca Juga:
Artificial Intelligence Permudah Belanja Daring
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam forum itu menyampaikan tiga aspek yang dibutuhkan dalam tata kelola AI, yakni keberlanjutan, tata kelola inovasi, dan optimalisasi pemanfaatan.
"Pemerintah Indonesia sangat serius terhadap perkembangan dan pemanfaatan AI. Hal ini sejalan dengan temuan AI Advisory Body mengenai masih adanya kekurangan dalam tata kelola AI secara global," kata Nezar dalam keterangannya, Senin (5/2).
Ia menyampaikan, pesan yang sama dalam sesi Ministers’ Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG’s High Level Advisory Body on AI yang berlangsung di Brdo Congress Center, Slovenia, pada Minggu (4/2) waktu setempat.
Nezar mengemukakan pentingnya tata kelola AI untuk mendukung upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030, antara lain dalam upaya menjembatani kesenjangan digital dan pembangunan infrastruktur teknologi.
Menurut dia, Indonesia meminta Badan Penasehat AI dapat lebih intensif mencari lebih banyak perspektif dan minat global, khususnya dari negara-negara berkembang seperti negara-negara Selatan.
"Hal itu dimaksudkan sebagai sarana memungkinkan tata kelola AI internasional yang menyeimbangkan pengembangan dan penghargaan yang saat ini terkonsentrasi pada penggunaan AI di antara sejumlah kecil pelaku sektor swasta di sejumlah negara, seperti yang dinyatakan dalam laporan sementara," kata Nezar.
Berkenaan dengan optimalisasi pemanfaatan AI, delegasi Indonesia menyampaikan bahwa tata kelola AI global hendaknya dapat menjadi platform sumber daya bagi negara-negara berkembang.
"Orientasi tersebut guna mengidentifikasi dan mengatasi tantangan struktural yang ada, seperti mengakses teknologi baru dan teknologi yang sedang berkembang untuk menciptakan lingkungan yang inovatif," kata Nezar.
Ia menyampaikan perlunya memberdayakan negara-negara dalam forum kerja sama Selatan-Selatan menjadi mitra setara dalam upaya pengembangan teknologi.
Menurut dia, negara-negara berkembang yang selama ini hanya dianggap sebagai pasar atau pengguna teknologi harus diberdayakan melalui fasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi.
Pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh AI Advisory Body dan siap berperan aktif dalam mendorong penggunaan AI yang inklusif dan bertanggung jawab secara global.
"Kami siap untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan Tata Kelola AI Global, serta menyambut baik inisiatif untuk memajukan kerja sama," katanya. (*)
Baca Juga:
Puan Maharani Sebut TNI Harus Siap dengan Era Artificial Intelligence
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Pacu Regulasi AI, Rancangan Perpres Ditargetkan Selesai September 2025

Cara Mudah Bikin Logo dengan Bantuan AI, Ini 3 Contoh Prompt yang Bisa Dicoba

Komisi I DPR Dukung Komdigi Desak Platform Digital Sediakan Fitur Pengecekan Konten AI

Albania Punya Menteri AI Pertama di Dunia, antara Aksi Publisitas dan Usaha Masuk Uni Eropa

Diella, ‘Menteri’ AI Pertama Asal Albania, Ditugasi Berantas Korupsi karena tak Mempan Disuap

DeepSeek-R2 Segera Meluncur, Tiongkok Mulai Kembangkan AI Domestik

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Mau Saingi ChatGPT-5, DeepSeek-R2 Segera Diluncurkan Akhir Agustus 2025

Apple Diam-diam Kembangkan Mesin Pencari AI, Siap Jadi Pesaing Berat ChatGPT dan Gemini

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
