User-generated Content Lebih Mengena pada Konsumen

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 03 Mei 2018
User-generated Content Lebih Mengena pada Konsumen
Para influencer dapat mempengaruhi para calon konsumen. (Foto: webdam)

KONSUMEN di zaman modern sudah kritis dan cerdas. Mereka tak lagi tergiur dengan iklan. Masyarakat milenial bahkan cenderung alergi dengan iklan yang ditayangkan di berbagai media. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pemilik brand ternama.

Produsen harus memutar otak supaya calon konsumen mau melirik produk yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan tak cukup dengan hanya menggembar-gemborkan kelebihan dari produknya. Promosi yang dilakukan lewat selebaran, iklan, atau native ad tak lagi mempan. Kini, penggunaan media sosial sebagai alat promosi jauh lebih efektif dan efisien.

Promosi melalui media sosial dikenal dengan sebutan user-generated content. User-generated content adalah konten yang dibuat dan dipublikasikan secara terbuka oleh pengguna sosial media.

medsos influencer
Para influencer yang mempengaruhi calon pembeli. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Konten tak selalu dibuat oleh para pemilik brand tetapi juga sesama konsumen. Para calon konsumen menilai, bahwa konten dan review yang autentik dan relevan justru datang dari sesama konsumen. Autentik yakni review terhadap suatu produk benar dan apa adanya sementara relevan adalah produk sesuai dengan keinginan calon konsumen.

Dalam hal ini, konten suatu produk akan jauh lebih efektif apabila dibuat oleh influencer. Para influencer dapat mempengaruhi para calon konsumen untuk membeli suatu produk.

Sebanyak 50 persen online customer lebih percaya user generated content yang dibuat dan dishare di media sosial daripada media lain.

"Word of mouth menjadi kunci 20 dari 50 persen dalam memutuskan belanja atau tidak," ucap Senior Product OwnerMatahariMall.com, Julius Kurniawan.

medsos
Promosi melalui media sosial dikenal dengan sebutan user-generated content. (Foto: hotelspeak)

Apabila suatu produk mendapat banyak review positif seperti jumlah likes yang banyak komentar bagus, calon konsumen akan tergiur untuk membeli produk tersebut.

Untuk dapat menjaring lebih banyak konsumen, MatahariMall.com memiliki konsep yang unik. Konsep tersebut dapat dilihat dari tampilan website yang berbeda dari perusahaan start up fashion lainnya. Mereka mengusung tampilan seperti laman sosial media, Instagram.

"Para konsumen non online yang jarang mengecek website jual beli online biasanya punya sosial media. Supaya mereka merasa familiar, kami mendesain tampilan website layaknya sosial media," jelas CEO MatahariMall.com, Hadi Wenas saat ditemui di kawasan SCBD, Rabu (2/5). (avia)

#Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan