URUTAN kelahiran telah digunakan untuk memprediksi kesuksesan, kemakmuran, pekerjaan, dan banyak lagi. Namun, apakah itu benar memengaruhi siapa kamu dan apa yang kamu lakukan dalam hidup? Mari kita melihat lebih dekat kebenaran dan sains di balik urutan kelahiran.
Seorang peneliti bernama Alfred Adler mengembangkan teori urutan kelahiran pada abad ke-20. Teori ini mengklaim bahwa urutan kelahiran seorang anak membentuk perkembangan dan kepribadian mereka. Adler juga mengklaim bahwa keluarga, masyarakat, dan aspek sosial memainkan peran utama dalam membentuk kepribadian anak.
Hingga saat ini, banyak psikolog percaya bahwa urutan kelahiran anak memiliki dampak besar pada perkembangan kepribadian kamu. Itu semua terutama dipengaruhi oleh bagaimana kamu dibesarkan.
Baca juga:
1) Anak sulung

Jika kamu adalah anak tertua, seluruh perhatian orangtua dalam jangka waktu tertentu, tercurah padamu. Karena ini adalah pertama kalinya orangtuamu punya anak, mereka cenderung memberikan perhatian penuh.
Mereka juga ekstra hati-hati dalam semua aspek pengasuhan anak, mulai dari benjolan, memar, hingga pendidikan dini. Anak sulung mendapat manfaat dari semua perhatian ini.
Kemudian orangtua mungkin akan berharap banyak padamu sebagai anak tertua, terutama karena ada anak-anak lain yang lahir menyusul. Orangtua mungkin tampak lebih tegas dan sering mengharapkanmu memberi contoh bagi adik-adik dan menunjukkan tanggung jawab. Studi menunjukkan anak tertua cenderung memiliki keterampilan memimpin.
2) Anak tengah

Ada stereotipe tentang anak tengah. Kamu adalah penjaga perdamaian. Tampaknya ada kebenaran di balik stereotipe tersebut. Karena tidak memiliki gelar sebagai yang tertua atau termuda, kamu berusaha menggali keunikan diri dalam dinamika keluarga.
Kamu cenderung menikmati negosiasi dan kompromi. Kamu juga sering dapat berhubungan dengan orang-orang dari berbagai usia dengan mudah. Kamu dapat bersaing dengan kakak, mungkin dengan memecahkan rekor olahraga, menjadi lebih fasih berbahasa, atau mendapatkan nilai yang lebih baik. Atau kamu mungkin berperilaku lebih memberontak.
Baca juga:
3) Anak bungsu

Sebagai anggota terakhiri keluarga, kamu cenderung mengambil salah satu dari dua jalur ketika mengembangkan kepribadian. Begitu menurut Adler. Jalur pertama adalah perjalanan yang jelas menuju sukses, yang membuatmu mencoba untuk unggul dalam segala hal. Sering kali menjadi orang yang diandalkan dalam keluarga.
Sebaliknya, anak bungsu juga bisa menghindari tanggung jawab jika mereka kurang percaya diri atau tak punya dorongan untuk berprestasi. Anak bungsu mungkin memiliki kebebasan yang tidak dimiliki kakak-kakaknya. Pada saat membesarkanmu, aturan orangtua menjadi lebih santai. Bahkan, orangtua bisa lebih lepas tangan terhadapmu.
Kamu biasanya sangat yakin akan posisimu dalam keluarga dan bisa menjadi sangat kreatif, memberontak, dan ramah.
4) Anak tunggal

Sebagai anak satu-satunya, kamu telah dikelilingi oleh orang dewasa sejak lahir. Bukan berarti kamu tidak bersosialisasi dengan anak lain melalui taman kanak-kanak, taman bermain, atau sekolah. Namun selama di rumah, kamu bersosialisasi dengan orangtua dan orang dewasa lain, meniru perilaku mereka, dan menjadi "orang dewasa kecil".
Orangtuamu mungkin terlalu protektif, membuat kamu menjadi tergantung pada mereka untuk mendapatkan dukungan. Kamu tidak terbiasa berbagi pakaian, ruang, atau perhatian orangtua dengan saudara kandung. Ini bisa membuat kamu cerdas dan kreatif, tetapi juga keras kepala dan tukang atur. (aru)
Baca juga:
Ini Karakter Orang Palembang yang Bikin Disukai Banyak Orang