Headline

Urgensitas Islam Nusantara Sebagai Solusi Perdamaian Dunia

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 28 Desember 2017
Urgensitas Islam Nusantara Sebagai Solusi Perdamaian Dunia
Seminar "Pluralism, fundamentalism, and Media" di Frankfurt, Jerman. (Situs Resmi Kemenag)

MerahPutih.Com - Praksis keagamaan Islam Nusantara layak disebut sebagai jalan tengah di antara tegangan kepentingan bermuatan agama yang berkecamuk di dunia.

Direktur Islam Nusantara Center (INC) A Ginanjar Sya’ban megatakan Islam Nusantara menawarkan beragam solusi dalam upaya mewujudkan perdamaian dan persatuan dunia, terutama menciptakan harmoni di internal umat Islam.

Ginanjar mengatakan hal itu saat memaparkan refleksi akhir tahun 2017 yang digelar Islam Nusantara Center, di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (28/12).

Mengutip pernyataan Presiden Jokowi, Ginanjar mengatakan, Indonesia adalah sumber inspirasi bagi negara Muslim dan negara Islam di dunia.

"Banyak negara lain yang ingin belajar mengenai persatuan, persaudaraan, dan toleransi yang ditunjukkan masyarakat Indonesia," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Ginanjar Sya’ban sebagaimana dilansir Antara menyebutkan salah satunya ialah Afghanistan yang masih didera konflik persaudaraan hingga kini. Indonesia diminta membantu menyelesaikan konflik masalah domestik yang sudah 40 tahun lebih mereka bertikai dan berperang.

"Sampai sekarang belum selesai, belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada di dalam negeri mereka sendiri," kata alumni al-Azhar, Kairo, Mesir ini.

Ia mengatakan Indonesia juga menjadi inspirasi tersendiri bagi negara-negara lain dalam memperjuangkan hak saudara-saudara di negara Rakhine State, Myanmar.

"Perjuangan dan diplomasi Indonesia untuk permasalahan di Rakhine State merupakan salah satu yang paling dilihat dunia," katanya.

Tak kalah penting, tambah Ginanjar, perjuangan pemerintah bersama dengan rakyat Indonesia mendukung Palestina. Sejak awal berdiri hingga sampai kapan pun Indonesia akan terus bersama dengan rakyat Palestina.

Penulis buku Masterpice Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie mengatakan, karakteristik Islam Indonensia merupakan wajah baru yang bisa dijadikan sebagai oase pemikiran bagi dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya.

Dia menilai, mereka selama ini alergi terhadap segala hal yang berbau Barat, karena Barat identik dengan kolonialisme. Mereka pun mulai melirik wajah Islam lain yang tumbuh subur di Indonesia.

"Islam Nusantara mendapatkan perhatian khusus," tuturnya.

Zainul menyebut apresiasi media berbahasa Arab terhadap Islam Nusantara merupakan modal dan bukti nyata, bahwa keberislaman masyarakat Muslim Indonesia tidak kalah bersaing dengan paham-paham yang berkembang di Timur Tengah.

"Bahkan, kita bisa menyumbangkan pemikiran kita kepada Timur Tengah yang sedang bergejolak," tuturnya.(*)

#Islam Nusantara #Penyebaran Islam Nusantara #UIN Syarif Hidayatullah
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan