UNS Surakarta Lakukan Uji Coba Perkuliahan Tatap Muka Perdana di 3 Fakultas
MerahPutih.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah melakukan uji coba perdana perkuliahan tatap muka perdana di tiga fakultas, Rabu (7/4).
Uji coba perdana perkuliahan tatap muka di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Solo tersebut dilakukan dilakukan setelah Satgas COVID-19 setelah mengeluarkan surat rekomendasi.
Rektor UNS Surakarta, Jamal Wiwoho mengatakan, ketiga fakultas yang melakukan uji coba perdana perkuliahan tatap muka tersebut, yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Keolahragaan (FKOR).
Ketiga fakultas tersebut mendapat kesempatan uji coba PTM di Minggu pertama bulan April ini.
"Uji coba perdana perkuliahan tatap muka tersebut dilakukan serentak pada pukul 08.00 WIB," ujar Jamal, Rabu (7/4).
Jamal mengatakan selama uji coba perdana perkuliahan tatap muka pihaknya melakukan pemantauan langsung. Pemantauan dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan baik.
"Data kami mahasiswa yang hadir di FH UNS berjumlah 29 orang. Dari jumlah tersebut, kelas pertama berisikan 15 orang dan kelas kedua berisikan 14 orang," kata dia.
Dikatakannya, mahasiswa yang hadir dalam uji coba PTM telah mendapatkan izin dari orang tua dan telah menjalani tes cepat antigen. Uji coba ini dilakukan secara bertahap serta dilakukan evaluasi.
"Seperti apa yang saya katakan pada bulan Februari lalu, pelaksanaan PTM harus dilakukan secara bersyarat san bertahap," papar dia.
Prasyarat yang dimaksud, kata Jamal, mendapat izin dari Satgas COVID-Pemkot Solo, mendapat izin dari orang tua, dan mahasiswa telah dinyatakan negatif COVID-19 lewat tes cepat antigen atau tes usap.
Untuk tahap uji coba ini, UNS hanya membuka kesempatan PTM bagi mahasiswa angkatan 2020/ 2021.
"Kami juga meminta agar Prokes tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum masuk. Kuliah juga diukur suhu tubuh. Semuanya dan di ruang-ruang kuliah sudah diatur jaraknya," tutur Jamal.
Ia menambahkan total mahasiswa UNS sebanyak 40.000 orang. Sementara itu, dosen pengajar ada ratusan orang yang semuanya belum divaksin semua.
"Akibat terbatasnya jumlah vaksin COVID-19 di Solo, belum semua dosen UNS bisa divaksin. Yang sudah divaksin sekitar 450 dengan usia 60 tahun," pungkas Jamal. (Ismail/Jawa Tengah)