UNS Catat Rekor MURI, Membatik Kain Sepanjang 3.300 meter

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 24 Agustus 2022
UNS Catat Rekor MURI, Membatik Kain Sepanjang 3.300 meter
Membatik menjadi media untuk meraih prestasi. (Pexels/rizky-rafael)

UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah memecahkan rekor muri membatik di atas kain sepanjang 3.300 meter. Pembatik tersebut dilakukan sebanyak 7.255 mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Arjunagata 2022.

Bagian representative Muri, Sri Widayati, mengatakan UNS berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri. Rekor yang dicatat adalah Mewarnai Batik pada Kain Terpanjang oleh Mahasiswa Baru (Maba) UNS.

Baca Juga:

Memanfaatkan Limbah Kayu Jati jadi Karya Seni

batik uns
Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menerima sertifikat MURI Membatik 3.300 meter, Senin (22/8). (MP/Ismail)

"Terdapat 7.255 Maba UNS ikut dalam mewarnai batik ini. Total panjang kain yang diwarnai yakni 3.300 meter," kata Sri, Senin (22/8).

Prestasi ini, kata dia, bukan kali pertama didapat UNS. Pada PKKMB UNS Candradimuka 2021 juga berhasil memecahkan rekor MURI yakni pembuatan konfigurasi papermob dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 5.200 Maba UNS.

"Kami mengapresiasi raihan rekor ini. Dan mewakili Ketua Umum Muri, maka kami umumkan mewarnai batik pada kain terpanjang oleh Maba UNS ini resmi tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia," katanya.

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengaku senang dengan raihan prestasi Muri ini. Presrasi ini merupakan pemecahan rekor Muri UNS yang ke-13.

"Saya bangga pada kalian semua, Maba UNS yang meski baru masuk di UNS tetapi sudah mengukir prestasi yang luar biasa," ujar Jamal.

Baca Juga:

Jenang Khas Kota Kudus, Wujud Syukur Masyarakat

batik
Membatik menjadi salah satu pelestarian warisan bangsa. (Unsplash/Mahmur Marganti)

Ia menambahkan belum berusia 50 tahun, tetapi UNS telah mampu menorehkan prestasi yang tidak hanya pada tingkat nasional tetapi juga sampai internasional. Ia optimistis prestasi lain akan diraih UNS dengan modal 10 ribu mahasiswa pilihan yang diterima.

Perlu diketahui tanggal 2 Oktober jadi hari spesial buat bangsa Indonesia. Di tanggal ini, pada 2009 lalu, batik diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Tak hanya kain batik, UNESCO tapi juga memasukkan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.

Budaya batik di Indonesia tersebar hampir di semua daerah. Pulau Jawa punya paling banyak sebaran dan budaya batik yang mengakar. Salah satu sentra batik ternama di Jawa ialah Kampung Batik Laweyan, Solo.

Terletak tidak jauh dari Stasiun Purwosari, Kampung Laweyan bisa dicapai dengan menggunakan becak yang banyak mangkal di sepanjang tepi jalan utama Solo, Jalan Slamet Riyadi. Pada masa lalu, Laweyan merupakan pusat perdagangan di tepi Sungai Banaran yang terhubung dengan Bengawan Solo. Perdagangan di daerah itu utamanya ialah benang lawe, karena daerah itu dulunya banyak ditumbuhi kapas. Kapas-kapas diolah menjadi benang lawe yang kemudian ditenun untuk jadi bahan pakaian.

Amat mungkin nama Laweyan didapat dari komoditas yang diperdagangkan di daerah itu. Di tempat itu juga Ki Ageng Henis bermukim pada 1546 M. Nama Ki Ageng Henis atau Ki Ageng Laweyan amat lekat dengan asal usul Kampung Laweyan. Salah seorang keturunan Brawijaya V itulah yang mengajarkan teknik membatik kepada para santrinya. Saking lekatnya, makam Ki Ageng Henis yang ada di lingkungan Laweyan hingga kini masih ramai dikunjungi penziarah. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Lintas Masa Konsistensi Baju Adat Presiden Jokowi

#Wisata #Travel #Batik #Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan