Universitas Riau Bentuk Tim Pencari Fakta Dugaan Pelecehan Dosen ke Mahasiswi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 07 November 2021
Universitas Riau Bentuk Tim Pencari Fakta Dugaan Pelecehan Dosen ke Mahasiswi
Rektorat Universitas Riau. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Universitas Riau di Pekanbaru membentuk tim pencari fakta independen guna mengetahui kejadian yang sesungguhnya terkait dugaan dosennya yang melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi di ruang dekan.

Wakil Rektor II Universitas Riau Profesor Sujianto saat menemui mahasiswa dalam aksi unjuk rasa mengatakan tim pencari fakta dibentuk untuk menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi sesuai pengakuannya di media sosial.

Baca Juga:

Whistleblower: Penanganan Konten Pelecehan Anak di Facebook Tidak Memadai

"Alhamdulillah tim pencari faktanya kami sudah bentuk dengan arahan pimpinan dan diketuai oleh orang yang independen," katanya di depan mahasiswa yang meminta pelaku pelecehan untuk minta maaf.

Dia mengatakan, pihak kampus tidak mau melibatkan senat universitas, senat fakultas, pimpinan universitas ataupun pimpinan fakultas dalam tim independen tersebut.

"Semua kami cari yang independen yang memahami terhadap Peraturan Kemendiktiristekdikti Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi," katanya.

Sujianto mengatakan, tim pencari fakta akan mulai bekerja Senin (8/11) untuk melakukan investigasi pada pihak-pihak terkait. Pihak kampus akan menjamin keselamatan korban dan menjaganya.

"Kami berjanji tidak akan yang melakukan kriminalisasi atau intimidasi," ujar dia.

Suasana aksi mahasiswa di depan gedung Rektorat Universitas Riau di Pekanbaru, Jumat (5/11/2021). (ANTARA/Putri)
Suasana aksi mahasiswa di depan gedung Rektorat Universitas Riau di Pekanbaru, Jumat (5/11/2021). (ANTARA/Putri)

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mengatakan, kejadian itu bukan berdampak pada satu pihak saja, tetapi sudah menjadi masalah satu instansi Universitas Riau.

"Sangat memalukan karena kasus ini bukan saja menjadi pembicaraan regional tetapi menjadi pembicaraan nasional. Bertapa sedihnya Unri (Universitas Riau) yang kita sanjung-sanjung, yang kita usahakan untuk naik rantingnya. Dan karena masalah seperti ini kita akan menjadi cemoohan," katanya.

Ia berjanji akan melakukan tindakan seperti Permen 30 Tahun 2021, yang menjadi pegangan dalam mengusut dugaan pelecehan tersebut.

"Insyaallah, kami akan lakukan itu. Jadi tidak ada yang dihalang-halangi lagi, ," kata Sujianto dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Pemprov DKI Bakal Sanksi Nakes Diduga Lakukan Pelecehan terhadap Ibu Hamil

#Pelecehan #Pelecehan Wanita #Kemendikbudristek #Universitas Riau
Bagikan
Bagikan