INSTALASI huruf C besar warna hitam bersanding boks hitam bertulis Uniqlo nampak mencolok terpancang di Ground Floor Pondok Indah Mall 3 begitu pengunjung berjalan di lantai atasnya. Di bawahnya dua model perempuan meninggalkan barisannya bergantian berlenggok sampai ujung instalasi lalu berpose mengenakan pakaian berlapis (layering).
Satu model mengenakan mantel wrap lengan panjang kuning dibiarkan bercangking di pundak tanpa dimasukkan ke lengan membalut jaket light down warna off white dengan bagian depan terbuka sehingga tampak kardigan pendek kasmir kerah bulat off white sebagai atasan. Sementara bawahannya rok lipit blok warna kuning dan putih berpadu dengan sepatu boots cokelat.
Baca juga:
Tampilan layer mantel, jaket light, dan kardigan sama sekali tak terlihat berat dan menumpuk. Justru atasan berlapis tersebut terlihat berpadu sempurna dengan rok lipit dua warna dengan potongan 3/4 memberi kesan flowy saat model berjalan.
Kontras dengan setelan pertama, model kedua justru tampil classy dengan atasan jaket brushed jersey warna cokelat membalut sweater premium lambswool setengah ritsleting abu-abu. Sementara bawahannya celana crop brushed jersey warna cokelat dengan paduan platform boots warna krem.
Dua setelan bersama delapan setelan lainnya nan hampir seluruhnya menekankan konsep layering tersebut merupakan koleksi UNIQLO : C atau kolaborasi Uniqlo bersama dengan desainer ternama asal Inggris Clare Waight Keller.
"UNIQLO : C akan jadi salah satu kolaborasi spesial dengan membawa sentuhan Sophistication for Everyday. Jadi tetap bisa berkelas meski digunakan untuk kegiatan sehari-hari," kata Marketing Manager UNIQLO Indonesia Lisqia Lalantika.
Baca juga:
Pada koleksi pertamanya bersama UNIQLO, sambung Lisqia, Clare Waight Keller membawa keanggunan berkelas ke dalam produk sehari-hari LifeWear berkualitas tinggi dengan menangkap energi dan keanggunan perempuan modern nan dinamis.
Koleksi Uniqlo : C pun mudah dipadupadankan dengan koleksi LifeWear lainnya karena mempunyai pilihan warna soft sehingga cocok dipakai di semua occasion untuk mendukung penampilan para perempuan dinamis di semua aktivitas.
Koleksi ditampilkan para model pada trunk show Uniqlo : C kebanyakan menggunakan skema layering dengan paduan atasan outwear dari mantel sampai jaket, blouse dan knitwear, hingga gaun. Sementara bawahannya beraneka ragam, seperti rok lipit blok warna dan sifon, rok mini premium lambswool, celana lebar kurduroi, dan celana crop brushed jersey.
Selain itu, ada pula aksesoris untuk melengkapi gaya dinamis para perempuan berkelas dengan topi wol adjustable, topi faux shearling adjustable, tas bahu bulat kulit sintetis, dan syal katun sutra. Di samping itu juga terdapat sepatu casual comfeel touch Clare Waight Keller.
"Enggak mudah bagi dua brand dengan latar berbeda untuk berkolaborasi. Namun, Uniqlo berhasil menggandeng desainer Clare Waight Keller sebagai orang di balik gaun pengantin Meghan Markle," kata Fashion Director Ajeng Dewi Swastiari.
Clare Waight Keller, menurut Ajeng, selama lebih dari tiga tahun bekerja sebagai direktur artistik perempuan pertama milik LVMH dan Givenchy. Terpilihnya Keller sebagai perancang gaun Meghan Markle kala itu memang amat mengejutkan karena mampu menyingkirkan nama-nama besar dari rumah mode ternama, seperti Ralph & Russo, Burberry, Victoria Beckham, dan Erdem.
"Menariknya, Uniqlo : C ini meski sophisticated ternyata juga bisa untuk digunakan sehari-hari. Tinggal layeringnya aja disesuaikan nantinya. Misal terlalu heavy untuk occasion tertentu tinggal gunakan outer paling light," sambung Ajeng. Sejak tahun 2005/2006, UNIQLO telah melakukan kolaborasi dengan banyak desainer ternama di dunia, seperti +J, INES de la Fressange, hingga MARNI.
Uniqlo: C memulai debutnya dengan mengeluarkan 30 koleksi di lebih dari 1.500 toko dan situs e-commercenya di seluruh dunia pada tanggal 15 September. (*)