DUA tahun pagelaran busana Indonesia Fashion Week (IFW) tertidur karena pandemi, kini geliat itu kembali bangkit. Momentum tersebut tentu dimanfaatkan oleh desainer Indonesia salah satunya Ayu Diah Andari. Tanpa berpikir dua kali, ia pun menyatakan diri untuk berpartisipasi.
"Indonesia Fashion Week itu kan perhelatan fashion paling bergengsi di Indonesia, enggak mikir dua kali ketika kami diajak untuk berpartisipasi. Bahkan orderan kami kesampingkan karena ingin fokus di pagelaran ini dulu," ujar Ayu dalam press conference IFW, Sabtu (16/4).
Baca Juga:

Pagelaran fashion show IFW 2022 terasa begitu istimewa bagi Ayu. Show kali ini merupakan selebrasi 11 tahun ia berkarya di industri fashion. "Selama 11 tahun ada pembelajaran dan perubahan desain yang saya ambil. Apalagi dengan adanya pandemi. Biasanya saya dikenal dengan busana yang heboh, grande, dan pesta. Setelah pandemi saya membuat busana yang lebih simple," tuturnya.
"Kalau dulu monochrome kalau sekarang lebih multicolor. I need color in my life karena pandemi itu sudah sangat boring banget kan. Aku butuh excitement dan semangat baru yang diwujudkan di karya ini," jelasnya.
Baca Juga:
Walaupun ia banyak memberi terobosan baru yang jauh berbeda dari karya sebelumnya, di koleksi Les Alleés ia masih menambahkan elemen bunga mawar yang jadi signature-nya. Namun Ayu juga menggabungkan dengan garis garis lurus sejajar. "Seluruh koleksi kali ini akan banyak garis-garisnya yang membentuk angka 11, yakni 11 tahun aku berkarya. Semoga disukai dan memberi warna baru buat banyak orang," harapnya.

Dengan garis desain yang biasanya berpotongan serba simetris kini berubah rupa menjadi banyak ragamnya. Misalnya, pada bagian lengan, bawah gaun dan siluet busana Ayu lebih banyak eksplorasi. Knitting, digital printing, tweed, tile, biku-biku, sifon, lace, organdi, yang memiliki karakter berbeda, menjadi lahan garapan ciptaan baru yang sangat berselaras.
Demikian pula pembubuhan embellishment di atas bahan. Terdapat pula bordir tiga dimensi, sulam halus, hingga teknik pembahanan yang diterapkan di atas bahan yang beraneka rupa. Garis-garis lurus berjajar seperti angka sebelas dan menjadi benang merah seluruh tampilan busana. Tidak hanya sampai disitu, Ayu juga menciptakan sepatu, tas, scarf, bros dan belt chains untuk melengkapi busana kreasinya. (avia)
Baca Juga: