Uni Eropa Percepat Keanggotaan Ukraina, Invasi Rusia Bakal Makin Ganas

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 02 Maret 2022
Uni Eropa Percepat Keanggotaan Ukraina, Invasi Rusia Bakal Makin Ganas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara melalui telepon meminta Uni Eropa memberikan dukungan nyata dalam menghadapi invasi Rusia. ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via R

MerahPutih.com - Eskalasi invasi Rusia ke Ukraina berpotensi semakin gencar dengan adanya potensi terbaru perkembangan terbaru di Uni Eropa. Parlemen Uni Eropa menyatakan akan mempercepat proses bergabungnya Ukraina sebagai calon anggota baru. Padahal, Rusia sebelumnya telah mengultimatum negara-negara barat lainnya untuk tidak ikut campur dalam krisis yang terjadi di Ukraina.

Keputusan Uni Eropa mengadopsi resolusi mempercepat memberikan Ukraina status calon anggota dengan alasan invasi yang dilakukan Rusia kian menggila. Serangan sudah memasuki serangan darat di Ibu kota Kiev, serta menyasar gedung-gedung dan warga sipil.

Baca Juga:

Sikapi Dunia Barat, Putin Perintahkan Kekuatan Nuklir Disiagakan

"Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, anggota Parlemen Eropa menuntut penjatuhan sanksi yang lebih keras lagi terhadap Moskow dan mempercepat upaya baru untuk memberikan Ukraina status kandidat Uni Eropa," demikian pernyataan resolusi Parlemen Uni Eropa, dilansir dari CNN, Rabu (2/3).

Uni Eropa menjelaskan resolusi ini disepakati merujuk Pasal 49 Perjanjian Uni Eropa dan berdasarkan penilaian langsung masing-masing anggota. Resolusi juga menyerukan penjatuhan sanksi yang lebih berat lagi terhadap Rusia.

Resolusi baru ini juga untuk merespons permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mendesak Uni Eropa segera menerima keanggotaan negaranya. Dia meminta Uni Eropa bisa menerima keanggotaan Ukraina melalui jalur khusus menyusul gempuran militer Rusia yang terus menggila.

Melalui video yang diputar dalam sidang parlemen Uni Eropa pada Selasa (1/3), Zelensky bahkan menuntut Uni Eropa membuktikan jika blok tersebut memang benar-benar membela negaranya dari invasi Rusia. Zelensky meminta bukti jika blok tersebut memang "berdiri bersama" Ukraina.

Baca Juga:

Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl, Pesan Rusia ke NATO: Jangan Ikut Campur

"Tanpa Anda semua (negara Uni Eropa), Ukraina sendirian. Kami telah membuktikan kemampuan kami. Kami telah membuktikan bahkan dalam hal sekecil apa pun kami itu sama dengan kalian. Jadi, coba buktikan jika Anda memang berdiri bersama kami, buktikan jika Anda tidak akan membiarkan kami pergi (sendirian)," ucap Zelensky kepada parlemen Uni Eropa seperti dikutip AFP.

Minggu (27/2) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan para kepala pertahanan untuk menyiagakan persenjataan nuklir mereka. Alasannya, Moskow menuduh Barat telah bersikap "tidak bersahabat".

Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dan sejumlah rudal balistik yang menjadi tulang punggung kekuatan pencegahan. "Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia untuk menempatkan kekuatan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode tempur," kata Putin seperti dikutip AFP. (*)

Baca Juga:

Mengenal NRF, Pasukan yang Dikerahkan NATO untuk Hadapi Invasi Rusia ke Ukraina

#Breaking #Konflik Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan