Uni Eropa Ingin Lepas Ketergantungan Energi dari Rusia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 04 Maret 2022
Uni Eropa Ingin Lepas Ketergantungan Energi dari Rusia
Asap muncul dari depot minyak, yang menurut pihak berwenang setempat, rusak akibat serangan bom di Chernihiv, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis Kamis (3/3/2022). Press service of the Ukrainian

MerahPutih.com - Uni Eropa (EU) akan mengambil langkah ekstra terhadap Rusia jika situasi medan perang di Ukraina semakin parah.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan, pihaknya mengantisipasi seandainya Rusia melakukan aksi balasan, termasuk mendiversifikasi pasokan energi.

Baca Juga:

Perang Rusia dan Ukraina, Industri Maritim Indonesia Berpotensi Dapat Untung

"Kita harus mandiri, bebas dari (ketergantungan) gas, minyak dan batu bara Rusia. Keputusan kami untuk beralih dalam kasus ini jauh lebih kuat dari sebelumnya," kata dia.

Ia mengatakan, sanksi yang diberikan uni eropa untuk mengurangi kekuatan Kremlin mengobarkan perang terhadap negara-negara tetangga mereka.

Sementara itu, pertempuran terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dan pasukan Rusia menembakkan roket dari berbagai sisi.

"Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, Jumat (4/3).

Dikabarkan, Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Ukraina pernah mengalamil Kecelakaan nuklir terburukmenimpa PLTN Chernobyl pada 1986 saat menjadi bagian dari Uni Soviet.

Baca Juga:

Kabar Baik, 80 WNI dari Ukraina Berhasil Tiba di Tanah Air

#Ukraina #Konflik Ukraina #Rusia #Uni Eropa
Bagikan
Bagikan