Lingkungan Hidup

Uni Eropa dan Komunitas Lokal Kampanyekan #EuBeachCleanup

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 19 September 2021
Uni Eropa dan Komunitas Lokal Kampanyekan #EuBeachCleanup
Uni Eropa dan komunitas lokal bersihkan pantai di Indonesia (Sumber: Istimewa)

SEMUA orang sepakat bahwa berbagai aktivitas dalam hidup kita hampir selalu menghasilkan sampah. Setiap tahun, jutaan ton sampah berakhir di lautan. Itu tentu sangat berdampak dan mengancam satwa liar termasuk burung laut, paus, ikan, hewan-hewan invertebrata lainnya, serta karang. “Kami menyadari situasi yang mengkhawatirkan ini dan merasa harus bertindak bersama untuk mengatasi masalah tersebut," ungkap Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket.

Berangkat dari hal tersebut, perwakilan Uni Eropa di Indonesia bermitra dengan lebih dari 40 komunitas lokal, dari Aceh hingga Papua, dan Sulawesi hingga Sumba. Mereka bekerja sama mengumpulkan berton-ton sampah dari semua bagian pantai untuk melindungi biota laut.

BACA JUGA:

Nicola Gentile si 'Hobbit' Dunia Nyata dari Italia

Langkah konkret dari kerja sama antara Uni Eropa dan komunitas lokal adalah kampanye pembersihan pantai dengan tajuk #EUBeachCleanup. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan aktivitas laut melalui tindakan nyata bagi perlindungan laut kita. Sejak tanggal 17 September 2021, Delegasi Uni Eropa bersama perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Negara Anggota Uni Eropa dan kelompok masyarakat sipil melakukan kegiatan pembersihan pantai di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta.

bersih laut
Perwakilan Uni Eropa dan komunitas lokal kumpulkan berton-ton sampah (Sumber: Istimewa)


Kegiatan bersih-bersih pantai di seluruh Indonesia ini telah diselenggarakan sejak Juli dan akan berlanjut hingga akhir Oktober. Kampanye tersebut mencapai puncaknya pada 18 September bertepatan dengan Hari Pembersihan Sedunia.

bersih laut
Pembersihan laut (Sumber: Istimewa)

Di puncak kampanye, Uni Eropa menyajikan sesi bincang secara virtual. Sejumlah pegiat lingkungan dan para ahli pun berbagi pandangan serta tindakan mereka untuk mengatasi sampah plastik dan sampah laut. Pembicara yang dihadirkan antara lain Henriette Faergemann dari Delegasi Uni Eropa, Wijaya Surya, perwakilan Beach Clean Up Jakarta, Tiza Mafira, inisiator Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Prof Jamaluddin Jompa dari Universitas Hasanuddin, Ranitya Nurlita perwakilan Rumah Millenials Devrisal Djabumir dari Dream School Aru Island, Hari Kushandarto dari RARE Indonesia, Nur Almira Rahadyan dari Greenation Foundation Indonesia, serta Rifat Muharam dari Misool Foundation.

Acara itu akan diakhiri dengan pengumuman pemenang kompetisi media sosial, yang menampilkan upaya
peserta dalam mengurangi sampah plastik.

bincang
Sesi bincang Uni Eropa dan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Sumber: Istimewa)

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan & Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendriati menyampaikan kampanye #EUBeachCleanup mendukung penetapan target nasional penanganan sampah di laut sebesar 70 persen hingga 2025. Target tersebut dapat dicapai melalui lima strategi utama yaitu gerakan nasional peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan, pengelolaan sampah yang bersumber dari darat, penanggulangan sampah di pesisir dan laut, mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, pengawasan dan penegakan hukum, serta penelitian dan pengembangan.

“Berdasarkan baseline data tahun 2018-2020 dari Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut, selama dua tahun terakhir ini, melalui berbagai program yang dilaksanakan, kita telah berhasil mengurangi sekitar 15,3 persen sampah laut,” ujarnya.(Avia)


BACA JUGA:

Awan Buatan, Inovasi untuk Hadirkan Air Minum Dimanapun

#Lingkungan Hidup Dan Kehutanan #Aksi Sosial #Gaya Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan