Ungkap Kematian Bayi Debora, KPAI Panggil Pihak RS Mitra Keluarga

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 11 September 2017
Ungkap Kematian Bayi Debora, KPAI Panggil Pihak RS Mitra Keluarga
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. (MerahPutih.com/Asropih)

MerahPutih.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengungkapkan pihaknya berencana akan memanggil manajemen Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kalideres, pada Rabu (13/9) mendatang. Pemanggilan itu terkait meninggalnya bayi berusia 4 bulan Tiara Debora Simanjurang.

"Mungkin hari Rabu kita akan panggil pihak rumah sakit untuk minta keterangan," ujar Susanto di Gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (11/09).

Pemanggilan manajeman RS Mitra Keluarga, kata Susanto, untuk dimintai keterangan secara komperhensif, terkait meninggalnya Debora.

"Kami KPAI akan mendalami peristiwa ini dengan menggali informasi terhadap pimpinan RS Mitra Keluarga guna mendapatkan keterangan yang komperhensif," kata Susanto di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin, (11/09/2017).

Susanto mengatakan, KPAI sebelumnya sudah melakukan pendalaman kepada pihak keluarga Debora. Untuk itu, Rabu nanti KPAI akan memanggil pihak RS Mitra Keluarga, agar duduk masalahnya kasus kematian Debora bisa terselesaikan.

"Kita dalami dulu secara utuh, sekaligus informasinya kita dapat secara berimbang," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Tiara Debora, bayi mungil berusia empat bulan, putri kelima pasangan Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, warga Jalan Jaung, Benda, Tangerang tak dapat diselamatkan Minggu (3/9), meski kedua orang tuanya telah membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres.

Memperhatikan kondisi Debora yang menurun, dokter menyarankan dirawat di ruang pediatric intensive care unit (PICU). Dokter pun menyarankan orang tua Debora untuk mengurus administrasi agar putrinya segera mendapatkan perawatan intensif.

Namun, karena RS tersebut tak melayani pasien BPJS, maka Rudianto dan Henny harus membayar uang muka untuk pelayanan itu sebesar Rp 19.800.000. Namun Rudianto dan Henny hanya memiliki uang sebesar Rp 5 juta dan menyerahkannya ke bagian administrasi.

Rudianto dan Heni sangat terpukul atas meninggalnya Debora. Mereka tak terima dengan perlakuan pihak rumah sakit terhadap putri mereka. Usai mengurus administrasi rumah sakit, Rudianto dan Henny membawa pulang jenazah putrinya menggunakan sepeda motornya. (asp)

#Debora
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan