Pilpres 2019
Unggul di Survei, Jokowi Bisa Bernasib Sama Seperti Ahok
MerahPutih.com - Sejumlah lembaga survei mengunggulkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, hasil survei tidak bisa menjadi patokan.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan kemungkinan besar calon petahana akan menang. Sayangnya, hasil survei membuat tim suksesnya terlena.
"Ini bahaya, jangan sampai terlena. Bagi 01, survei ini untuk menguatkan tim agar tetap mengawal agar angka tidak turun. Di sisi lain bagi kubu 02 sebagai penyemangat," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/3)
Ujang mencontohkan memori Pilpres tahun 2014. Saat itu, katanya, 18 hari sebelum pemilihan, Jokowi-JK meraih 42 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 35 persen atau bedanya 7 persen.
"Kemarin, Kompas merilis beda suara 01 dan 02 sebesar 11 persen. Jadi sebenarnya tidak terlalu beda," ucap dia.
Dirinya menuturkan ketidaksesuaian hasil survei dengan penghitungan suara bisa dilihat dalam sejumlah pemilu, salah satunya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kala itu, ia menyebut elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada penghitungan suara KPU menurun drastis berbeda dengan hasil survei.
Ia menyebut penurunan elektabilitas Ahok dari prediksi lembaga survei karena terjadinya sejumlah aksi masa yang menuntutnya dipenjara karena menista agama.
"Semua pengamat mengatakan bahwa Pak Ahok dipasangkan dengan sendal jepit menang. Tapi kan ada kejadian-kejadian di luar dugaan yang bisa menjadi pemicu," ujar Ujang.
Pengajar dari Universitas Al Azhar ini melihatnya sebulan belakangan Jokowi selalu mengeluarkan program untuk menaikkan elektabilitas.
"Selama bisa dipertanggungjawabkan tidak masalah," paparnya. (Knu)