SEMBILAN dari 10 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mengalami penurunan permintaan produk mereka selama pandemi. Demikian menurut laporan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP) dan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.
Laporan bersama diluncurkan beberapa waktu lalu dalam sebuah acara online yang melibatkan dialog dengan Mohammad Rudy Salahudin dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohamad Dian Revindo dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, Irma Sustika dari Womenpreneur Community dan presentasi laporan oleh Ekonom UNDP Indonesia.
Baca juga:
Laporan tersebut menegaskan dampak COVID-19 bagi perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan pada 2020. Laporan tersebut melibatkan 1.180 UMKM yang tersebar di 15 propinsi Indonesia, termasuk yang berada di luar pulau Jawa. Penelitian dilakukan pada Juli-Agustus 2020 dengan metode wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus.

Laporan tersebut juga menunjukkan wirausahawan perempuan yang seringkali tidak memiliki akses pendanaan, juga mengalami kemunduran. Lebih dari 37 persen UMKM milik perempuan mengalami kerugian pendapatan antara 40 dan 60 persen.
"Pandemi ini menawarkan peluang bagi sektor UMKM untuk mengambil peran utama dalam transisi Indonesia menuju model yang lebih hijau dan lebih inklusif," kata Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia.
Baca juga:
"Dengan hanya sembilan tahun tersisa hingga 2030, kita sekarang menghadapi tantangan untuk membangun jalur ke depan pasca pandemi sambil mempertahankan pencapaian kita," tambahnya.

Sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, terbesar di Asia Tenggara menurut PDB. Sektor ini mempekerjakan 97 persen tenaga kerja dan memberikan kontribusi lebih dari 61 persen terhadap PDB Indonesia pada 2018.
Studi UMKM berfokus pada strategi penanggulangan, serta rencana pertumbuhan di masa depan. Studi ini mengungkap temuan yang mengonfirmasi keganasan dan kedalaman pandemi COVID-19 bagi perekonomian Indonesia.
Laporan tersebut berupaya untuk memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan, terutama pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk menyiapkan respons yang mendukung pemulihan UMKM. Harapannya, laporan ini agar menjadi motivasi UMKM dan bergerak maju untuk mengantisipasi tantangan di masa depan. (ikh)
Baca juga:
Langkah Jitu E-Commerce dalam Mendukung UMKM Lokal di Masa Pandemi