Ulang Tahun Pramoedya Ananta Toer Jadi Tema Google Doodle

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 Februari 2017
 Ulang Tahun Pramoedya Ananta Toer Jadi Tema Google Doodle
Google Doodle 92 tahun Pramoedya Ananta Toer (Screenshot google.co.id)

Google Indonesia hari ini Senin (6/2) memberikan penghormatan khusus kepada sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Pada halaman pertama google Indonesia terpajang doodle seorang pria tua berkacamata sedang mengetik. Pria tua berkaos oblong dan mesin ketik manual itu tak lain adalah ilustrasi Pramoedya Ananta Toer.

Pemasangan doodle Pramoedya Ananta Toer bukannya tanpa alasan. Hari ini, tepatnya 92 tahun silam, Pramoedya Ananta Toer lahir. Sastrawan besar yang diakrab disapa Pram itu lahir di Blora, 6 Februari 1925. Semasa hidupnya, Pramoedya Ananta Toer akrab dengan penjara. Mulai dari zaman Belanda sampai rezim Orde Baru, Pram kerap bolak-balik masuk penjara karena tulisannya yang kritis dan tajam.

Sebagai sastrawan, siapa yang tak kenal dengan Tetralogi Buru masterpiece Pramoedya Ananta Toer yang sudah mendunia. Tetralogi Buru sendiri merupakan novel yang terdiri dari empat judul, yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Karya tersebut dianggap sebagai salah satu milestone sastra Indonesia. Apalagi Tetralogi Buru ditulis saat Pramoedya sedang menjadi tahanan politik di Pulau Buru.

Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer semasa muda (Wikipedia)

Pramoedya Ananta Toer dikenal sebagai seniman Lekra sebuah organisasi berafiliasi dengan PKI. Tak heran selama rezim orde baru berkuasa, Pram mendapat pengawasan khusus dari pemerintah. Tak sedikit karyanya yang diberangus karena dianggap berbahaya.

Sebelum meninggal akibat komplikasi diabetes dan penyakit jantung 31 April 2006, Pramoedya Ananta Toer sempat diwawancara Playboy Indonesia seputar kehidupan pribadi dan perjuangannya menghadapi tekanan penguasa. Pram mengakui bahwa dirinya tidak pernah dendam dengan orang-orang yang telah memenjarakannya. Bahkan Pramoedya mengakui tidak ada yang ditakuti dalam hidupnya.

"Saya anggap sebagai tantangan sport. Tidak punya dendam saya. Kalo punya dendam jadi beban lagi. Dianggap berani atau nggak, saya nggak tahu [tertawa]. Saya kehilangan apa saja, tidak merasa kehilangan.Rumah dirampas, perpustakaan dibakar, delapan naskah dibakar. Ini sampai rumah dijaili. Apanya yang salah, saya tidak tahu."

Roman Bumi Manusia salah satu karya Pram
Bumi Manusia salah satu serial Tetralogi Buru Karya Pram (Screenshot google.co.id)

Dan paling penting bagi Pram, meski dirinya diperlakukan tidak adil oleh kaumnya sendiri, Pramoedya Ananta Toer tidak pernah malu jadi orang Indonesia. Hal itu ditegaskan Pram dalam wawancara dengan Playboy Indonesia.

"Saya bangga jadi orang Indonesia. Sebab seorang diri saya menulis. Dan itu yang mendapat berkahnya bangsa. Saya nggak merasa kecil hati sebagai anak bangsa. Saya merasa berjasa. Karya sudah diterjemahkan,"tegasnya.

Jika google Indonesia hari ini memasang doodle penghormatan kepada Pramoedya Ananta Toer itu lebih dikarenakan karya dan kebanggaannya terhadap Indonesia. Melalui karya sastranya, Pramoedya Ananta Toer menjadikan hidupnya berguna dan menginspirasi orang lain.

#Pramoedya Ananta Toer #Sastrawan #Google Doodle
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan