MerahPutih.com - Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta Rusia dikeluarkan dari keanggotan G20. Selain itu, negara Eropa Timur tersebut meminta undangan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali harus dibatalkan.
"Putin secara terbuka mengaku memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil dan infrastruktur energi Ukraina," tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko di Twitter pada Selasa (1/11).
Baca Juga
Wuling Air EV Jadi Mobil untuk Delegasi di KTT G20, Intip Spesifikasinya
"Dengan tangan berlumuran darah, dia tidak boleh duduk satu meja dengan para pemimpin dunia. Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20," tegas Nikolenko.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 sangat tinggi untuk KTT yang dijadwalkan di Bali pada 15-16 November 2022.
Baca Juga
Namun, dia enggan menyebutkan berapa jumlah spesifik dari pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi kehadiran dalam KTT tersebut.
Beberapa negara disebutnya belum memberikan konfirmasi karena situasi khusus, seperti Brazil yang masih sibuk dengan kegiatan pemilu presiden tahap kedua.
Sementara para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran.
Sebagian besar pemimpin negara G20, lanjut Retno, akan tiba di Bali pada 14 November 2022 dan akan pulang pada 16 November 2022. (*)
Baca Juga
Menlu Sebut Tingkat Kehadiran Pemimpin Negara di G20 Sangat Tinggi