MerahPutih.com - Pemerintah Ukraina mendesak negara negara terutama Eropa, untuk segera menyepakati embargo minyak Rusia. Hal ini sebagai langkah agar Moskow segera melakukan perundingan dengan Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan, penunda langkah boikot minyak dari Rusia, akan mengorbankan nyawa rakyat Ukraina. Selain itu, Zelenskyy meminta bank-bank Rusia diblokir sepenuhnya dari sistem keuangan internasional.
Baca Juga:
Indonesia Konsisten Suarakan Penghentian Perang Rusia dan Ukraina
Zelenskyy mengatakan, Moskow meraup banyak uang dari ekspor minyak sehingga mereka tak perlu menanggapi serius perundingan damai.
"Beberapa politisi masih tak mampu memutuskan bagaimana membatasi aliran dolar dan euro dari minyak ke Rusia agar tak membahayakan ekonomi mereka sendiri," kata Zelenskyy dikutip Antara.
Presiden yakin, jika embargo minyak akan tetap diberlakukan oleh berbagai negara yang tidak mendukung perang.
"Satu-satunya pertanyaan adalah berapa lagi pria Ukraina, berapa lagi wanita Ukraina, yang akan dibunuh oleh militer Rusia agar Anda, politisi-politisi tertentu –dan kami tahu Anda siapa– mengambil keputusan," kata dia.
Rusia menyebut agresinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, sebuah dalih yang ditolak Ukraina dan pemerintah Barat.

Invasi Rusia di Ukraina yang memasuki pekan keenam itu telah memaksa lebih dari empat juta orang mengungsi, membuat ribuan orang tewas dan terluka, serta menghancurkan kota-kota.
Amerika Serikat mengincar bank-bank dan para elite Rusia dengan meluncurkan gelombang sanksi baru pada Rabu (6/4). Zelenskyy mengatakan langkah itu spektakuler tapi belum cukup.
Tekanan pada Rusia terus dilakukan, Otoritas Yunani akan meminta 12 diplomat Rusia untuk angkat kaki dari negara mereka sebagai tanggapan atas perang di Ukraina, dan memasukannya sebagai "persona non grata".
Sejumlah negara seperti Italia, Swedia, Spanyol dan Denmark mengumumkan langkah serupa pekan ini.
Komisi Eropa pada Selasa (5/4) mengusulkan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk larangan impor batu bara. (*)
Baca Juga:
32 WNI Memilih Tetap Tinggal di Ukraina