TANDA centang biru sebagai status verifikasi akun di Twitter telah mengadapi kekacauan akhir-akhir ini. Mulai dari menerapkannya untuk pengguna yang membayar, menghapus tanda verifikasi dari akun-akun resmi milik figur publik, hingga yang terakhir memberikan lencana verifikasi warna emas ke akun parodi Disney yang mengunggah hinaan rasialisme.
Adalah akun bernama @DisneyJuniorUK yang sering mencicit konten parodi berisi lelucon yang terkadang melibatkan kata-kata kasar dan hinaan. Meski demikian, akun tersebut sempat diverifikasi dengan centang emas sebelum ditangguhkan. Hal ini lantas semakin menciptakan kebingungan tentang cara kerja sistem verifikasi Twitter yang baru.
Baca juga:

Setelah penyematan centang emas pada akun parodi itu, pengelola akun tersebut langsung membuat cuitan yang mempertanyakan kebenaran kalau akunnya baru saja mendapat lencana emas.
“Tidak mungkin,” tulis @DisneyJuniorUK sesaat setelah pengelola akun menyadari kalau ada lencana emas tersemat di laman profilnya. “Ini tidak benar-benar nyata kan? Seseorang tolong cubit aku,” lanjut cicitan tersebut seraya menggungah tangkapan layar profil akun.
Setelah mendapatkan tanda centang emas, pengikut akun itu melonjak dari sekitar 1.400 menjadi lebih dari 4.700. Ini berarti akun organisasi terverifikasi (bahkan yang palsu sekalipun) dapat melihat peningkatan visibilitas.
Tak lama setelah itu, akun tersebut ditangguhkan. Dan di sisi lain, akun Disney Junior asli juga telah diberi lencana emas. Sejauh ini, belum ada konfirmasi baik dari pihak Disney maupun Twitter mengenai kejadian ini.
Baca juga:

Sebagai informasi, Twitter mulai menghapus tanda centang biru model lama sejak awal April 2023, mengakibatkan profil orang-orang terkenal seperti Paus Fransiskus, Shakira, dan Beyonce kehilangan tanda centang biru di profil mereka.
Namun, selama akhir pekan (22-24 April 2023), Twitter telah mengaktifkan kembali tanda centang untuk akun dengan lebih dari 1 juta pengikut bahkan jika mereka tidak membayarnya.
Pada 2022, ketika perusahaan media sosial meluncurkan verifikasi berbayar di bawah Elon Musk, kurangnya perlindungan seputar peniruan menyebabkan maraknya pembuatan akun selebritas dan merek palsu. Akun-akun tersebut kemudian menyebarkan informasi yang salah dalam hitungan menit. (dsh)
Baca juga: