Trik Berolahraga di Kala Bulan Puasa

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 04 Mei 2020
Trik Berolahraga di Kala Bulan Puasa
Olahraga saat puasa (Foto: Pixabay/svetlanaeliseevan)

TAK ada salahnya melakukan latihan fisik atau olahraga di bulan puasa. Hanya saja kamu perlu memperhatikan intensitas dan waktu menjalankannya. Seperti yang dikatakan dokter spesialis olahraga, Michael Triangto dalam diskusi darling, beberapa hari lalu seperti dilansir Antaranews.com.

Ia mengatakan di bulan puasa, olahraga sebaiknya dilakukan sebelum berbuka. Tapi jika kamu tak sempat, tak masalah berolahraga setelah berbuka. Biasanya antara 1-2 jam jeda sebelum tidur atau ketika berbuka saat perut belum terasa kenyang.

Baca juga:

Berapa Lama Anak Harus Berjemur di Pagi Hari?

Cari olahraga yang tidak berat (Foto: Pixabay/Fotorech)
Cari olahraga yang tidak berat (Foto: Pixabay/Fotorech)


Hal ini karena lambung atau perut tak terasa penuh dan mengganggu ketika latihan fisik. Michael juga menambahkan jika memaksakan olahraga ketika perut terasa penuh bisa berisiko membuat kamu muntah atau mual. Apalagi intensitas olahraganya berat bukan ringan seperti yang disarankan.

"Karena itu, batasan waktu ini juga sebenarnya sifatnya relatif tapi lebih baik tetap diberi jeda 1-2 jam setelah makan," katanya.

Olahraga di bulan puasa memang hanya boleh dilakukan dengan intensitas ringan sampai sedang. Jenis-jenis latihannya bisa terdiri dari olahraga aerobik dan anaerobik (latihan beban). Olahraga tersebut seperti keliling kompleks, keliling rumah, bersepeda kelilig kompleks, bersepeda statis, treadmill, berenang dan jalan di kolam renang.

Baca juga:

Trik Menyimpan Sayur dan Daging Selama Pandemi

Pilih waktu yang tepat (Foto: Pixabay/Keifit)
Pilih waktu yang tepat (Foto: Pixabay/Keifit)


"Latihan yang dilakukan hanya boleh intensitas ringan sampai sedang, saya lebih memilihkan olahraga sebelum berbuka puasa. Pada malam hari ada kemungkinan tubuh kita masih aktif karena bilamana berolahraga maka ada EPOC di dalam tubuh kita, itu tubuh menjadi tetap aktif dan terasa hangat," kata Michael.

Jika dipaksakan, maka kamu akan kesulitan tidur dan berisiko terlambat bangun sahur. "Karena itu saya lebih suka melakukannya sebelum berbuka dan olahraganya juga tidak berat, waktunya tidak panjang, dan bilamana setelah berlatih kita merasa haus dan lapar, waktu untuk menunggu membatalkan puasa tidak terlalu panjang," tuturnya. (Yni)

Baca juga:

Pilihan Makanan yang Pas untuk Sahur

#Ramadan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan