KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) memprediksi tren wisata domestik dan wisata alam akan popular di tahun 2021.
Dari webinar yang bertajuk Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan menjelaskan, pada 2021 masyarakat masih akan cenderung memilih destinasi wisata domestik dibandingkan wisata luar negeri. Pun masyarakat cenderung memilih wisata alam untuk destinasi wisata yang akan dituju.
Baca Juga:
Melalui Konten Digital, Kemenparekraf Promosikan Lima Destinasi Wisata

“Tren wisata dimasa COVID-19, yang dapat dikatakan masih berlangsung pada 2021, yang pertama adalah masyarakat masih memilih tujuan wisata domestik. Kemudian kita juga lihat wisata alam menjadi popular,” ungkap Wawan Rusiawan.Wawan juga menjelaskan, Kemenparekraf akan memberikan fokus dominan untuk membenahi destinasi wisata domestik, terutama wisata alam. Karena ini yang akan menjadi tujuan utama di tahun 2021, hingga pascapandemi COVID-19.
“Kemenparekraf tentu harus memberikan fokus yang lebih dominan, yang bisa membenahi destinasi wisata alam yang akan menjadi primadona pascapandemi COVID-19. Kita, kedepan harus mencari berbagai cara baru agar pariwisata di Indonesia bisa lebih menarik dan berkembang,” ujar Wawan.
Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat (25/11), dimasa pandemik, prioritas wisatawan bergeser pada prioritas penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability). Hal itu menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan dalam memilih destinasi yang akan dikunjungi para wisatawan.
Baca Juga:

“Protokol kesehatan berbasis CHSE ini, menjadi sebuah hal yang penting bagi pemerintah ataupun masyarakat. Wisatawan akan selektif bagaimana memilih destinasi yang aman untuk dikunjungi,” jelas Wawan.Lebih lanjut, Head of Strategic Partnership Traveloka Accomodation, Louis Alfonso mengungkapkan di masa pandemi COVID-19, wisatawan cenderung lebih mementingkan destinasi wisata yang sudah memenuhi standar protokol kesehatan. Hal ini berbanding dengan berbagai promo yang telah disediakan oleh para pelaku usaha parekraf.
“Masyarakat sangat mementingkan kebersihan dan kesehatan untuk berwisata di tengah pandemi COVID-19, diskon di nomor dua,” tegas Louis.
Louis juga mengatakan, dalam riwayat pencarian di Traveloka, terlihat adanya peningkatan animo masyarakat untuk berlibur, pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021.Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, Agustini Rahayu mengatakan, dalam melakukan sertifikasi dan verifikasi para pelaku parekraf untuk mengimplementasikan protokol kesehatan CHSE, Kemenparekraf juga bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait. (Kna)
Baca juga: