Tren Subkultur Gyaru dari Shibuya Kembali Lagi

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 21 Juli 2022
Tren Subkultur Gyaru dari Shibuya Kembali Lagi
Diperkenalkan oleh gadis-gadis remaja di sekitar Stasiun Shibuya, Gyaru berkembang menjadi gerakan yang ingin melepaskan diri mereka dari beban sosial. (Unsplash/Marco Montero Pisan)

TREN gyaru kembali diperbincangkan. Perkaranya remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojong Gede dan Depok) bikin fashion show di Dukuh Atas, Jakarta. Tepat di ruang publik di jantung bisnis kota Jakarta yang disebut SCBD (Sudirman Central Business District).

Sebutan fashion show itu Citayam Fashion Week. Ciri mereka yang paling mencolok adalah busana streetwear modis yang dikenakan. Banyak orang beranggapan Citayam Fashion Week mirip dengan subkultur yang tumbuh di ruang publik di Tokyo,Jepang. Salah satunya Gyaru.

Saat bersamaan, pose tangan bertanda peace terbalik atau disebut “gyaru peace” juga sedang tren di TikTok. Perkaranya Rei, vokalis girl group IVE yang berkebangsaan Jepang, mem-posting beberapa swafoto (selfie) yang melakukan pose tersebut.

Gyaru sudah ada sejak dekade 1990-an. Dalam bahasa Jepang, istilah Gyaru merupakan slang untuk “Gal” (gadis). Tetapi dalam istilah budaya, Gyaru merujuk kepada ekspresi berbusana gadis-gadis remaja dengan riasan mata tebal, pakaian mencolok, menggelapkan kulit, dan berambut warna cerah.

Subkultur ini tumbuh ketika Jepang sedang masuk resesi ekonomi. Diperkenalkan oleh gadis-gadis remaja di sekitar Stasiun Shibuya, Gyaru berkembang menjadi gerakan yang ingin melepaskan dari beban sosial keseharian yang dilekatkan ke mereka. Juga sebagai penolakan kepada rekan-rekan mereka yang sering mengikuti tren mode terbaru yang mahal.

Baca juga:

Kombinasi Mode Harajuku dengan Etnik Jawa - Kalimantan

Gadis-gadis remaja itu menggelapkan kulit agar terlihat tangguh. Mereka juga memakai busana seksi dan mencolok. Minum sampai mabuk, merokok, dan berpesta pora sampai pagi. Mottonya lakukan segala hal yang tak bisa kamu lakukan ketika sudah dewasa. Mirip seperti dalam komik shoujo.

"Itulah cara mereka memberontak terhadap harapan yang diberikan ke generasi mereka," tulis unseenjapan.com.

Gyaru diyakini muncul dari keinginan untuk menumbangkan citra khas seorang siswi Jepang : putih dan imut. Oleh sebab itu, gyaru sangat berpusat di kalangan anak sekolah.

Mengutip gyarufandom.com, gyaru kemudian beranak-pinak. Ada berbagaisub-gaya yang berbeda. Artinya hampir semua orang dapat menemukan gaya gyaru yang cocok untuk mereka.

Ganguro

Tren Gyaru alternatif dengan ciri khas rambut pirang atau oranye. Riasan mata yang mencolok serta concealer putih digunakan sebagai lipstik. Pakaiannya berwarna cerah dilanjutkan dengan rok mini, sepatu platform, dan sejumlah aksesoris. Gadis-gadis remaja Gyaru tipe ini juga melakukan tanning kulit hingga kecoklatan. Tren ini populer pada tahun 2000.

Baca juga:

Ketika Fesyen Jeje, Bonge, Roy 'Bocah SCBD' Naik Kelas

tren gyaru kembali lagi
Gadis-gadis remaja Gyaru tipe ini juga melakukan tanning kulit hingga kecoklatan. (Pinterest/Wowo)

Yamanba dan Manba

Yamanba dan Manba adalah gaya yang dikembangkan dari Ganguro. Yamanba dan Manba berbeda satu sama lain. Yamanba menggunakan riasan putih hanya di atas mata sedangkan riasan Manba diterapkan juga di bagian bawah.

Untuk rambutnya biasanya berwarna neon atau cerah. Pink biasanya menjadi favorit. Meski kurang populer dibandingkan gaya Gyaru lainnya, masih ada remaja perempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Yamaba atau Manba.

tren gyaru kembali
Meski kurang populer dibandingkan gaya Gyaru lainnya, masih ada remaja perempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Yamaba atau Manba. (Pinterst/Gyarachuu)

Rokku Gyaru

Rokku Gyaru (Rock Gal) adalah sub kategori yang menggabungkan unsur gothic dan rock. Gaya ini dicirikan oleh banyak warna hitam. Aksesoris terbuat kulit, penggunaan rantai, dan kancing. Tampilan smokey eye, tindik, dan tato biasanya terlihat di Rokku Gyaru. Warna rambutnya bisa hitam pekat hingga pirang terang dan warna-warna tidak alami seperti merah muda, ungu, dan biru.

gyaru
Gaya ini dicirikan oleh banyak warna hitam. (Pinterest/Kimi)

Gaijin Gyaru

Gaijin Gyaru (gal asing) adalah istilah yang digunakan untuk Gyaru yang tidak tinggal di jepang. Dalam beberapa kasus, berarti juga Gyaru yang bukan keturunan asia. Istilah ini sering digunakan oleh Gyaru eropa, namun ada beberapa orang yang menganggap istilah tersebut menyinggung atau rasis. (nab)

Tren Gyaru
ada beberapa orang yang menganggap istilah tersebut menyinggung atau rasis. (Pinterest/Lizzie

Baca juga:

Desainer Asia Membuat Debut Bersejarah untuk Kenzo di Paris Fashion Week

#Jepang #Budaya Jepang #Tren Fesyen
Bagikan
Bagikan