Tren Peningkatan Kasus COVID-19, Satgas Ingatkan Masyarakat untuk Waspada

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 29 Juli 2022
Tren Peningkatan Kasus COVID-19, Satgas Ingatkan Masyarakat untuk Waspada
Tangkapan layar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. (ANTARA/Zubi Mahrofi).

MerahPutih.com - Penularan COVID-19 di tanah air mengalami peningkata dalam beberapa pekan terakhir. Pada Jumat (29/7), tercatat kasus harian COVID-19 di Indonesia mencapai 5.831.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus.

"Jumlah kasus COVID-19 terus mencetak rekor baru dalam beberapa pekan terakhir, setelah lama tak mengalami kenaikan. Terakhir kasus di Indonesia mencapai angka di atas 6.000 terjadi pada Maret 2022," kata Wiku Adisasmito yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (29/7).

Baca Juga:

Penambahan Harian Kasus COVID-19 di Bawah Angka 6 Ribuan Per Hari

Peningkatan terjadi secara konsisten, mulai dari 1.000 kasus pada awal Juni, 2.000 kasus pada awal Juli dan dalam waktu satu bulan naik tiga kali lipat jadi 6.000 kasus.

"Kasus aktif meningkat pula, sudah lama kita tidak punya kasus aktif sebanyak 46.000 kasus, terakhir terjadi pada April dan sekarang terulang," katanya, dikutip Antara.

Selain itu, angka kematian juga meningkat dalam tiga hari terakhir, selalu di atas sepuluh kasus kematian per hari.

Wiku mengatakan, adanya peningkatan kasus positif, aktif, kematian juga tergambar pada angka positif yang sekarang di atas ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen. Angka positif di Indonesia pekan ini berada di kisaran angka 6 persen.

"Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat. Untuk itu masyarakat harus waspada terhadap penularan yang kembali meningkat," katanya.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Didominasi Varian Baru, Skrining di Pintu Masuk Negara Harus Diperketat

Meski kasus meningkat, Wiku mengatakan ada juga kabar yang lain di mana jumlah orang yang diperiksa mengalami kenaikan signifikan dibanding awal Juli 2022.

"Kenaikan ini patut diapresiasi karena artinya terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk tes COVID-19 ketika mengalami gejala maupun kontak erat. Dengan semakin banyak diperiksa maka semakin akurat kita bisa mengetahui penyebaran penularan," katanya.

Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) juga masih stabil, yakni berada di bawah 15 persen di seluruh provinsi. Peningkatan BOR tertinggi terjadi di Bali, Jakarta, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memang menjadi provinsi penyumbang terbanyak kasus positif harian.

"Tidak lelah saya ingatkan bahwa meski saat ini BOR masih terkendali, namun kita tidak hanya wajib melindungi diri sendiri, namun juga orang lain terutama kelompok rentan," katanya.

Gejala Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 saat ini ringan atau bahkan tidak ada gejala, tapi bisa saja keadaan tersebut berbeda pada kelompok rentan seperti lansia yang mungkin tertular.

Selain itu, kembali normalnya kegiatan sosial ekonomi masyarakat perlu diperkuat dengan penerapan dan pengawasan kedisiplinan prokes yang baik dan benar, agar keadaan normal ini tidak memicu kembali lonjakan kasus di kemudian hari.

Wiku mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan disiplin prokes, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera menerima vaksin lengkap atau dosis ketiga.

"Kabar baiknya jumlah orang yang menerima vaksin booster mengalami peningkatan 70 persen selama empat pekan terakhir. Ini menandakan semakin banyak yang akhirnya melakukan vaksinasi booster dan hal ini sangat baik, karena dapat meningkatkan perlindungan kolektif," katanya. (*)

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Didominasi Varian Baru, Skrining di Pintu Masuk Negara Harus Diperketat

#Satgas COVID-19 #COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan