PENINGKATAN kualitas produk usaha kecil menengah perlu dibarengi dengan rasa cinta akan produk dalam negeri oleh masyarakat. Hal tersebut dipaparkan oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.
Menurut Teten agar bisa berjalan dengan baik, maka semua yang terlibat di dalamnya harus saling bersinergi demi kemajuan UMKM.
Baca Juga:
Ritel Perlengkapan Rumah Tangga Ini Berbagi Ratusan Peralatan untuk UMKM

"Kita sinergikan semua, akses pembiayaan dan belanja pemerintah. Itu merupakan (dorongan) mereka (UMKM) untuk memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas produknya. Namun, yang penting kita harus mengajak masyarakat untuk membeli produk lokal, loyal dengan produk dalam negerinya," tegas Teten seperti yang dikutip dari laman Antara.
Lebih lanjut Teten menjelaskan, bahwa banyak cara untuk membantu dan menaikkan kelas produk serta pelaku UMKM. Salah satunya yakni digitalisasi serta pemberian pengalaman belanja yang mulus.
"Kombinasi market online dan offline dengan pendekatan baru, saya kira itu terobosan yang mendorong peningkatan omzet UMKM," jelas Teten.
Bagi Teten, kreativitas serta produk para pelaku UMKM sudah baik dan inovatif. Hal itu tersebut bisa memberikan akses pada masyarakat untuk bisa membeli serta menikmati produk dalam negeri yang semakin beragam. Teten menargetkan tahun 2022 ini menjadi kebangkitan UMKM serta pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Selain itu, UMKM yang sudah terhubung e-commerce sudah masuk ke klaster naik kelas. Sehingga, sinergi, digitalisasi, globalisasi, dan naik kelas ini menjadi empat agenda kita," jelasnya.
Baca Juga:

Teten juga mengatakan, bahwa ekosistem untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi UMKM pun sudah disediakan, seperti dari sisi pembiayaan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Teten menyebutkan, terget pembiayaan UMKM lewat perbankan di tahun 2024 sebesar 30 persen.
"Akan terus kita naikkan agar UMKM tidak hanya dapat akses modal kerja, tapi juga investasi untuk kembangkan usahanya," paparnya.
Teten menegaskan bahwa saat ini terdapat tren di mana anak-anak muda sudah mulai melirik dan mencintai produk lokal. Menurutnya hal itu merupakan salah satu tren yang positif.
"Anak muda sekarang tidak mau pakai brand besar. Secara umum, mereka ingin produk yang unik, langka, tapi terjangkau oleh kantong," jelas Teten.
Menurut Teten, Indonesia memiliki beragam keunikan. Dari mulai kuliner hingga sektor lainnya. Menurutnya, platform e-commerce pun perlu melihat tren market tersebut. Apabila e-commerce memiliki pendekatan baru untuk menjual produk UMKM, bisa menjadi satu potensi market yang besar. (Ryn)
Baca Juga: