Transisi Kendaraan EV Harus Dilengkapi Fasilitas Mumpuni


Migrasi kendaraan listrik harus ditunjang berbagai fasilitas mumpuni. Foto: Unsplash/CHUTTERSNAP
MerahPutih.com - Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menyebutkan, kesadaran untuk beralih ke kendaraan listrik harus dibarengi dengan berbagai fasilitas mumpuni.
"Pemkot dan Pemprov DKI tampaknya perlu menjalankan beberapa langkah penting untuk mendorong ASN di wilayahnya agar tertarik secara sukarela bermigrasi ke sepeda motor listrik," kata Yannes Martinus Pasaribu dikutip dari ANTARA, Senin (26/2).
Baca juga:
Harga BBM Subsidi dan Tarif Listrik Tidak Bakal Naik Sampai Juni 2024
Yannes mengatakan, ada empat saran yang perlu atau menjadi bahan pertimbangan, di mana agar para abdi negara tersebut bisa secara sukarela beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Jadi, tidak hanya masyarakat sipil saja yang menjadi incaran untuk menggunakan kendaraan bebas emisi tersebut.
Langkah pertama, kata Yannes, bisa diimplementasikan dengan cara mengonversikan pembayaran uang transport yang lebih besar bagi ASN yang melakukan pembelian EV roda dua, kemudian langsung menjadikannya cicilan untuk kendaraan tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kota juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan subsidi pembelian motor listrik kepada ASN tersebut. Hal itu berguna untuk meningkatkan minat para ASN untuk beralih ke kendaraan listrik.
Hal lebih penting adalah menyiapkan lahan parkir beserta infrastruktur penunjang bagi mereka yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan itu. Nantinya, para pengguna tidak merasa khawatir ketika menggunakan motor listrik dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Lalu, peran koperasi dari masing-masing kantor juga bisa dimanfaatkan, seperti dengan melakukan pembelian dengan partai besar untuk keperluan internal melalui prosedur pembelian dan cicilan yang lebih menarik dengan tenor yang lebih panjang bahkan bila memungkinkan cicilan tanpa bunga.
"Intinya, kalau serius sebenarnya banyak solusi konstruktif yang dapat dilakukan," ujar dia.
Jadi, ajakan pemerintah untuk beralih ke kendaraan listrik sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari infrastruktur yang sedang digencarkan hingga pemberian subsidi dengan nilai yang cukup besar, yaitu Rp 7 juta.
Aturan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin No 6 Tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai Roda Dua.
Baca juga:
Kebijakan itu disambut positif oleh masyarakat yang berbondong-bondong memanfaatkan program tersebut dengan catatan penjualan motor listrik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kesadaran untuk menggunakan kendaraan listrik ini pun tampaknya bukan hanya sekadar mengejar program subsidi yang digelontorkan oleh pemerintah. Edukasi yang cukup matang turut menjadi pertimbangan para konsumen dalam bermigrasi ke kendaraan elektrik.
Jika hal itu dilakukan oleh para ASN, maka akan memberikan dampak dan contoh yang positif bagi masyarakat untuk beralih ke motor hingga mobil listrik.
"Kalau kebijakan setiap Pemprov untuk mendorong sukarela terpimpin dimulai dari imbauan untuk mendorong ASN beralih ke kendaraan bermotor listrik dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi tingkat polusi udara di wilayah DKI Jakarta, implementasinya hanya dan hanya akan berdampak drastis jika diteruskan dengan berbagai kebijakan insentif fiskal dan non fiskal," tegas dia.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Pusat mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan kendaraan elektrik guna meminimalisasi tingkat polusi yang tidak sehat.
Selain menggunakan motor listrik sebagai sarana transportasi untuk berkegiatan, para ASN juga diminta untuk menggunakan fasilitas umum jika memang tidak menggunakan kendaraan listrik dalam berkegiatan.
Menurut Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, apabila pengguna kendaraan listrik baik pribadi maupun umum semakin masif, maka bisa membantu menekan gas emisi. (*)
Baca juga:
Moeldoko Minta Produsen Motor Listrik Buat Baterai Anti Maling
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci

Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025

Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025

6 Mobil Listrik BYD Jadi Primadona di GIIAS 2025, Langsung Diserbu Pengunjung!

Melihat 2 Mobil Listrik Baru Toyota di GIIAS 2025, Ada yang Diproduksi Lokal

Pamerkan SUV Listrik Hasil Kolaborasi NMAA x Cellos, Chery Luncurkan J6 Modification Contest 2025 di GIIAS

LEPAS Resmi Debut di Indonesia lewat GIIAS 2025, Hadirkan Tiga Model Mobil Listrik Andalan

MINI Indonesia Hadirkan MINI JCW 66 Collection dan MINI Countryman di Ajang GIIAS 2025

VinFast Indonesia Resmi Luncurkan VinFast VF7 dalam Ajang Otomotif GIIAS 2025

BYD Atto 1 Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Listrik Mungil untuk Kota Besar
