Tragis, Desainer Kate Spade Bunuh Diri di Usia 55 Tahun dengan Seutas Syal

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 06 Juni 2018
Tragis, Desainer Kate Spade Bunuh Diri di Usia 55 Tahun dengan Seutas Syal
Kate Spade meninggal ldi usia 55 tahun. (foto: npr)

PENCINTA fesyen mengenalnya lewat desain tas yang sleek dan terlihat profesional. Bahkan, namanya pun dipakai untuk brand tas ternama buatannya. Ia adalah Kate Brosnahan Spade. Dengan talentanya, Spade menciptakan lini tas tangan yang menjembatani Main Street dan fesyen kelas atas.

Kini, desainer dan wirausaha itu tinggal nama. Spade ditemukan tewas bunuh diri di apartemennya di Nwe York, Selasa (5/6). Dari pernyataan yang dikeluarkan Kepolisian Kota New York, Spade ditemukan tergantung dengan seutas syal oleh seorang pramuwisma. Kepala Detektif dari Kepolisian New York Dermot Shea mengatakan petugas kepolisian merespons sebuah panggilan pada pukul 10.10, waktu setempat.

Sebagai penguat bahwa kematian Spade merupakan murni bunuh diri, sebuah surat ditemukan di lokasi kejadian. Dalam surat itu, Spade menyampaikan pesan kematian kepada sang putri dan suaminya, Andy Spade. Desainer tas ternama itu meninggal di usia 55 tahun.

Spade pertama kali memulai Kate Spade New York pada 1993. Awalnya, Spade ialah seorang editor fesyen di majalah fesyen ternama Mademoiselle. Suatu hari, saat menikmati makan malam di restoran Meksiko bersama sang suami, Andy melemparkan ide agar Kate membuat lini tas tangan. Namun, buat Kate saat itu, ide tersebut terdengar lucu. Meskipun demikian, ia tetap merintis usaha lini tas tangannya.

Seperti dikutip dari laman Kate Spade New York, Spade mengawali debut tas tangan karyanya dengan hanya 6 siluet. Ia menggabungkan gaya sleek, kegunaan, dan warna-warni dengan cara yang amat baru. Tiga tahun berselang, Spade membuka toko pertamanya di New York. Tas tangan berwarna-warni menjadi ciri khas rancangan Spade. Hingga kini, Kate Spade New York memiliki 140 toko ritel dan gerai di seluruh Amerika Serikat serta lebih dari 175 toko secara global.

Pada 1999, ia dan sang suami menjual 56% brand bentukannya kepada Neiman Marcus senilai US$ 33,6 miliar. Setelah itu, Liz Claiborne mengakuisisi perusahaan itu pada 2007. Meskipun demikian, Spade tetap memberikan namanya untuk brand tas tangan tersebut. Pada Mei 2017, Coach berencana membeli Kate Spade seharga US$ 2,4 juta.

tas kate spade
Warna-Warni jadi ciri khas Kate Spade. (foto: pinterest)

Atas kepergian sang pelopor, Kate Spade New York mengeluarkan pernyataan mengonfirmasi kabar menyedihkan tersebut. "Meskipun Kate sudah tak lagi terafiliasi dengan brand ini selama lebih dari satu dekade, ia dan suaminya yang juga merupakan rekan kreatif tetaplah pelopor untuk brand kami. Ia akan selalu kami rindukan. Segala doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga Spade pada masa sulit ini," ujar mereka dalam sebuah cicitan di Twitter.

Selain itu, The Council of Fashion Designers of America melalui Diane von Furstenberg menyatakan mereka amat terpukul dengan kepergian Spade. "Ia merupakan talenta besar yang memberikan pengaruh amat besar pada fesyen Amerika Serikat dan cara memandang aksesori Amerika," ujarnya.

Tas Tangan tak Sekadar Fesyen

Tak seperti tas tangan yang hanya sebagai aksesori, tas karya Kate Spade menjadi simbol pencapaian profesional bagi banyak perempuan Amerika. Brand tas itu menjadi karya fesyen yang terjangkau, fun, dan abadi. Semua orang harus memiliki brand ini.

Tak kurang, figur publik seperti Chelsea Clinton dan Ivanka Trump ikut mengenang talenta Spade lewat tas tangan yang ia ciptakan. Selamat jalan, Kate Spade.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan