Ramadan 2019
Tradisi Unik Ramadan di 6 negara Ini Perlu Kamu Ketahui, Mesir Paling Berwarna!
SELAIN puasa dan berbagai kewajiban orang muslim seluruh dunia di bulan ramadan, terdapat tradisi-tradisi unik, tentunya di berbagai negara berbeda. Tidak hanya Indonesia saja yang mempunyai tradisi unik di bulan Ramadan. Namun, beberapa negara lainnya juga memiliki tradisi uniknya masing-masing saat ramadan.
Baca juga:
Ragam Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadan
Setiap negara mempunyai cara tersendiri yang begitu unik dan sangat menarik. Seperti apa sih tradisi unik ramadan di negara-negara lainnya? Yuk, simak!
1. Maladewa
Di kepulauan yang dikenal dengan nama Maladewa, Ramadan secara lokal disebut Roadha Mas. Di sana, tradisi unik pasca berbuka puasa begitu menonjol. Pasalnya setelah berbuka puasa, penyair diminta untuk membaca Raivaru atau puisi terkait bulan Ramadan.
2. Albania
Selama berabad-abad, anggota komunitas Muslim Roma, yang berasal dari kekaisaran Ottoman, telah mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional.
Setiap hari selama bulan Ramadan, orang-orang ini akan berbaris naik turun ke jalan-jalan memainkan pondok, sebuah drum silinder buatan sendiri yang dilapisi kulit domba atau kambing.
Keluarga muslim akan sering mengundang mereka ke dalam rumah mereka untuk memainkan balada tradisional untuk menyambut waktu berbuka puasa.
3. Morocco
Selama Ramadan di Morocco seorang penjaga kota yang dikenal sebagai nafar akan berkeliaran di lingkungan Maroko dengan pakaian tradisional gondola, sandal dan topi. Dipilih oleh penduduk kota, nafar berjalan menyusuri jalan dengan meniup klakson untuk membangunkan orang untuk sahur. Tidak jauh berbeda dengan mereka yang membangunkan sahur seperti yang dilakukan di Indonesia.
4. Turki
Mirip dengan tradisi nafar di Maroko, lebih dari 2000 penabuh genderang mengenakan kostum tradisional Utsmani dan pergi berkeliling jalan-jalan Turki dengan davul mereka dengan niat membangunkan orang pada waktunya untuk sahur.
5. India
Sejalan dengan Maroko dan Turki, selama bulan Ramadhan, para seheriwalas di berbagai India, berjalan di jalan-jalan kota pada dini hari, meneriakkan nama Allah dan Nabi, yang ditujukan sebagai panggilan bangun untuk Muslim untuk sahur.
Praktek yang sudah berusia berabad-abad ini masih dilakukan di bagian-bagian Old Delhi, khususnya di lingkungan-lingkungan dengan populasi muslim yang lebih tinggi.
6. Mesir
Di Mesir, umat Islam menyambut ramadan dengan lentera warna-warni yang berliku yang melambangkan persatuan dan sukacita sepanjang bulan suci.
Meskipun tradisi di Mesir lebih banyak berkaitan dengan budaya daripada agama, tradisi ini sangat terkait dengan bulan suci Ramadan, yang memiliki signifikansi spiritual. (gsh)