Tradisi Gembira Sambut Ramadan di Berbagai Negara

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 23 Maret 2023
Tradisi Gembira Sambut Ramadan di Berbagai Negara
Menyambut bulan suci ramadan dilakukan sesuai kearifan lokal. (Pexels/Thirdman)

KEGEMBIRAAN dan suka cita menyambut Ramadan terasa di beberapa daerah Indonesia. Tradisi yang paling umum dilakukan adalah pawai obor yang mengelilingi lingkungan sekitar. Biasanya dengan membawa tetabuhan seperti bedug atau tong, sembari melantunkan sholawat atau lagu-lagu Islami.

Perayaaan atau tradisi menyambut bulan puasa ini tidak hanya diselenggarakan di Indonesia. Beberapa negara di belahan dunia lain juga turut merayakan suka cita dan kegembiraan Ramadan. Seperti dilansir The Culture Trip, berikut tradisi menyambut Ramadan di berbagai negara.

Baca Juga:

Menu Buka Puasa Khas Negara-Negara Arab, Mana yang Paling Bikin Ngiler?

ramadan
Lentera berwarna-warni tandai bulan Ramadan di Mesir. (Pexels/Craig Adderley)

Uni Emirat Arab


Haq al Laila adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh anak-anak jauh hari sebelum Ramadan, tepatnya tanggal 15 Sya'ban. Tradisi ini juga kerap dikatakan seperti Trick or Treat saat Halloween. Karena anak-anak akan berjalan keliling lingkungan rumah mereka, sembari bernyanyi untuk meminta permen sembari membawa tas jinjing yang dinamakan Kharyta.

Mesir

Digantungnya lentera warna-warni menandakan tibanya Ramadan di Mesir. Lentera beragam warna ini diartikan sebagai lambang persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci Ramadan. Tradisi ini melekat dengan kebudayaan yang ada di Mesir, lalu diterapkan oleh warga di sana untuk menyambut bulan puasa.

Maroko


Selama Ramadan berlangsung di Maroko akan terdapat Nafar, yaitu masyarakat kota yang mengenakan pakaian tradisional gandora, sendal dan topi. Mereka hadir untuk menandai matahari terbit melalui melodi yang mereka bawakan saat menyusuri jalan untuk membangunkan sahur. Tradisi ini juga mirip dengan anak-anak muda yang berkeliling membangunkan sahur di Indonesia.

Baca Juga:

Masukan Makanan Berikut di Menu Berbuka Puasa

ramadan
Kehadiran Ramadan disambut gembira di negara-negara yang memiliki populasi Muslim mayoritas. (Pexels/PNW Production)

Irak


Kalau di Indonesia terdapat beragam permainan pada bulan puasa, di Irak pun seperti itu. Mereka memainkan permainan tradisional saat Ramadan, yaitu Mheibes. Permainan ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain, yang semuanya bergiliran menyembunyikan mihbes atau cincin.

Dalam beberapa waktu terkahir, pemerintah Irak membuat komunitas untuk permainan tradisional selama bulan Ramadan berlangsung.

Italia


Keruntuhan kekaisaran Ottoman juga meninggalkan tradisi Islam di tanah Eropa. Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Italia yang menyambut suka cita Ramadan dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Masyarakat akan berbaris di sepanjang jalan-jalan memainkan lodra, alat musik pukul yang terbuat dari kulit domba atau kambing. (mro)

Baca Juga:

Kok Bisa Berat Badan Naik Saat Puasa? Ini Jawabannya

#Ramadan #Wisata #Tradisi Ramadan #Maret Sebangsa Bergembira
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan